Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / OneMed (OMED)Targetkan Penjualan Rp2, 2 Triliun Dengan Laba Bersih Sekitar Rp380 Miliar

OneMed (OMED)Targetkan Penjualan Rp2, 2 Triliun Dengan Laba Bersih Sekitar Rp380 Miliar

MarketNews.id Pasca pendemi Covid-19, bisnis dibidang kesehatan khusus alat pendukung kesehatan terus tumbuh signifikan. Membaiknya bisnis kesehatan ini terlihat dari optimistiknya manajemen PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED).

Emiten produsen alat kesehatan ini yakin investasi terkait perbaikan infrastruktur pelayanan kesehatan oleh stakeholders akan bertumbuh. Untuk itu perseroan juga sudah menyiapkan strategi dengan menambah kapasitas produksi, penambahan jaringan distribusi yang terintegrasi dan pengembangan platform dan modul online.

PT Jayamas Medica Industri Tbk atau OneMed (OMED) optimistis kinerja perseroan akan tetap meningkat tahun ini dengan target pendapatan usaha naik sekitar 25-30 persen. Walaupun secara umum industri kesehatan sedang dalam tahap normalisasi pasca pandemic boom.

Direktur OMED Louis Hartanto mengatakan, peningkatan pertumbuhan industri kesehatan di 2023 akan lebih didorong oleh faktor regulasi impor dan meningkatnya investasi terkait perbaikan infrastruktur pelayanan kesehatan oleh para stakeholders.

“Untuk mencapai target tersebut, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi ekspansi usaha serta strategi bisnis pada 2023, diantaranya penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi, penambahan jaringan distribusi yang terintegrasi, yakni distribution branches dan national distribution center, serta pengembangan platform & modul online, serta infrastruktur teknologi informasi,” ungkap Louis dalam keterangannya, Senin 16 Januari 2023.

Louis juga menyampaikan bahwa seluruh rencana ekspansi usaha ini akan didanai oleh hasil IPO perseroan serta internal kas perseroan apabila dana IPO tersebut tidak mencukupi.

“Perseroan menetapkan anggaran belanja modal sekitar Rp 330-350 miliar untuk 2023,” papar dia.
Louis menjelaskan, pada tahun ini perseroan akan fokus menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik baru yang berlokasi di Mojoagung II, Batang, Wonosalam dan Lamongan.

“Pabrik baru kami nantinya fokus pada produk-produk perseroan yang memiliki pertumbuhan permintaan yang tinggi, antara lain wound care, syringe & needle, uro catherer, pregnancy test, dan blood collection tube. Namun, perseroan juga tidak menutup kemungkinan apabila ada produk-produk lainnya yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi selain produk-produk di atas,” ujar Louis.

Selain pembangunan pabrik, Louis juga menjelaskan bahwa perseroan memiliki rencana untuk penambahan mesin-mesin produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi. Selanjutnya, perseroan juga akan memperluas jaringan distribusi penjualan dengan penambahan distribution branches dan national distribution center di Jakarta, Makassar, Depok, Kediri, Subang dan Cikarang.

“Dengan tambahan lokasi-lokasi di atas, hal ini akan memperkuat positioning OMED dalam sektor alat kesehatan serta dapat mempercepat delivery time sehingga OMED mampu meningkatan produktivitas dan profitabilitas perseroan kedepannya,” kata Louis.

Selain itu, OMED juga menargetkan penambahan retail OneMed sebanyak 25 cabang selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan pendapatan segmen retail perseroan. Selain mengembangkan jalur distribusi offline, OMED juga berencana mengembangkan platform dan modul online perseroan seiring dengan pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia dan tingginya penetrasi penggunaan internet di Indonesia setiap tahunnya.

Perseroan juga akan menyiapkan strategi-strategi pemasaran digital, seperti iklan pada media sosial, merekrut influencer atau brand ambassador yang nantinya meningkatkan brand awareness OneMed.

“Strategi-strategi ini akan kami siapkan secara komprehensif dan akan kami terapkan untuk mendukung rencana ekspansi usaha kami sehingga mampu tepat sasaran dan meningkatan penjualan kami pada tahun-tahun berikutnya,” kata Louis.

Melalui penerapan strategi-strategi ini, perseroan menargetkan dapat meningkatkan penjualan sekitar 25-30% atau sebesar Rp 400 miliar di 2023. “Kami targetkan penjualan perseroan tahun ini mampu mencapai sekitar Rp 2,2 triliun dengan pencapaian laba bersih sekitar Rp 370-380 mililar pada 2023,” kata Louis.

Check Also

Bank BNI Salurkan Kredit Ke WIFI Rp978 Miliar

MarketNews.id-Bank Negara Indonesia (BBNI), akan menyalurkan kredit investasi dengan nilai pinjaman Rp978 miliar kepada WEAVE, …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *