Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / BPD Sumut Tbk (BMST) Incar APBD Sumut Sebesar Rp 60 Triliun Sebagai Captive Market

BPD Sumut Tbk (BMST) Incar APBD Sumut Sebesar Rp 60 Triliun Sebagai Captive Market

MarketNews.id Hadirnya teknologi komunikasi yang semakin canggih dan praktis telah banyak merubah platform kerja bisnis termasuk didalam nya bisnis perbankan. Hadir teknologi dalam genggaman telah menahan laju pembukaan kantor cabang sebuah bank. Bank dalam mengembangkan pelayanan buat nasabahnya, kini berfokus pada pelayanan perbankan lewat aplikasi dan teknologi.

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (BSMT) akan menjual sahamnya kepada masyarakat dengan harapan dapat meningkatkan kinerja usaha dengan memprioritaskan APBD Sumut yang jumlahnya sekitar Rp 60 triliun. Pangsa pasar yang luas ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh BSMT dengan menambah pembukaan kantor cabang di luar Sumatera Utara.

Pelaksana Tugas (Plt) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk ( BSMT ), Hadi Sucipto mengungkapkan, salah satu alasan Bank Sumut melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) terkait dengan upaya meraih pasar dari besaran APBD di Sumatera Utara yang tidak kurang dari Rp60 triliun.


“Kalau kita melihat pasar yang ada di Sumatera Utara, seluruh APBD di Sumatera Utara kalau dikumpulkan sebesar Rp60 triliun. Ini angka yang cukup besar dan bisa kami jadikan sebagai bisnis Bank Sumut,” kata Hadi saat Public Expose IPO BSMT yang digelar secara virtual, Senin 9 Januari 2023.

Dia menyampaikan, walaupun dana APBD sebesar Rp60 triliun tersebut hanya digunakan sebagai belanja modal pemerintah sekitar 10-20 persen, namun sebagian digunakan sebagai anggaran belanja pegawai yang juga sebagai sumber pendapatan dari BSMT terkait pinjaman Aparatur Sipil Negara (ASN).

“ASN merupakan captive market Bank Sumut. Dari captive market itu, selama ini kami hanya melayani sekitar 56 persen. Sehingga, terdapat 44 persen lagi sebagai potensi yang perlu kami garap,” ujar Hadi.

Selain itu, lanjut dia, rencana IPO BSMT tidak terlepas dari keinginan perseroan untuk beroperasi di sejumlah provinsi yang ada di Pulau Sumatera. “Tahun kemarin kami membuka kantor cabang di Pekanbaru. Tahun ini juga akan membuka di Riau,” imbuhnya.

Dia menambahkan, manajemen BSMT juga sedang merencanakan, tahun ini akan membuka kantor cabang di Jambi dan Palembang. “Hal ini tentunya membutuhkan modal, makanya kami melakukan IPO,” tegas Hadi.

Seperti diketahui, pada pelaksanaan IPO tersebut, BSMT melepas saham ke publik sebanyak 2.934.798.300 lembar bernilai nominal Rp250 per saham atau setara dengan 23 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

Adapun harga penawaran awal (book building) ditetapkan sekitar Rp350-Rp510 per saham, sehingga melalui aksi korporasi ini Bank Sumut bisa meraup dana masyarakat berkisar Rp1,03 triliun sampai Rp1,5 triliun. Masa book building dilakukan selama kurun 5-18 Januari 2023.

Hadi menegaskan, aksi korporasi ini sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat permodalan dan pengembangan bisnis dalam rangka mendukung perekonomian nasional, khususnya di Sumatera Utara.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi Efek dalam IPO ini adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT UOB Kay Hian Sekuritas dan PT Aldiracita Sekuritas.

Rencananya, sebesar 80 persen dana hasil IPO —setelah dikurangi biaya-biaya emisi— akan digunakan sebagai modal kerja BSMT untuk mendukung ekspansi bisnis, termasuk kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi. Sedangkan, sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi dalam upaya menunjang kegiatan usaha BSMT .


Manajemen BSMT dan para penjamin pelaksana emisi Efek berharap aksi korporasi ini bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Januari 2023. Sehingga, penawaran umum bisa terlaksana pada 1-3 Februari 2023 dan penjatahan pada 3 Februari 2023.

Sementara itu, pendistribusian saham secara elektronik (Tanggal Emisi) diharapakan pada 6 Februari 2023. Dengan demikian, pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 7 Februari 2023.

Check Also

Hero Masih Alami Rugi Bersih Rp5,855 Miliar Di 2024

MarketNews.id-DFI Retail Nusantara (HERO) membukukan pertumbuhan pendapatan 3,5 persen secara tahunan menjadi Rp4,543 triliun pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *