MarketNews.id Sepekan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), hampir seluruh indikator perdagangan alami penurunan kecuali nilai kapitalisasi yang alami peningkatan. Melemahnya perdagangan diperlihatkan dengan turunnya Indeks saham sebesar 0,17 Persen.
Berbeda dari tahun tahun sebelumnya, biasanya perdagangan saham di bulan Desember lebih sedikit hari bursanya. Tapi untuk tahun 2022 ini, hari bursa tidak berkurang lantaran libur Natal dan Tahun baru jatuh pada hari Sabtu dan Minggu yang kebetulan hari tersebut hari libur biasa.
Pekan besok masih ada satu pekan lagi perdagangan 26-30 Desember 2022. Pada pekan ini biasanya perdagangan saham akan bergerak positif lantaran sebagai besar fund manager akan tutup buku dan biasanya akan ada windows dressing dimana portofolio saham akan di dongkrak harganya.
Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 19-23 Desember 2022, rata-rata nilai transaksi harian tercatat Rp10,58 triliun atau anjlok 30,35 persen dibanding sepekan sebelumnya yang mencapai Rp15,19 triliun per hari.
Berdasarkan data perdagangan BEI yang dikutip Minggu 25 Desember 2022, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan melorot 36,61 persen menjadi 18,11 miliar saham dari 28,57 miliar saham per hari pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, frekuensi transaksi harian selama sepekan tercatat merosot 11,85 persen menjadi 916.894 kali dari 1.040.018 kali pada pekan sebelumnya.
Pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berada di level 6.800 atau melemah 0,17 persen dibanding posisi akhir pekan sebelumnya yang berada di level 6.812.
Namun demikian, nilai kapitalisasi pasar pada penutupan perdagangan akhir pekan ini meningkat 0,76 persen menjadi Rp9.401,66 triliun dari Rp9.330,78 triliun pada akhir pekan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat 23 Desember 2022, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp773,72 miliar. Sedangkan untuk sepanjang tahun ini yang berakhir hingga 23 Desember 2022, investor asing mencatatkan beli bersih Rp63,97 triliun.
Selama sepekan perdagangan, BEI menerima satu pencatatan obligasi dan dua sukuk. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mencatatkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap III-2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap III-2022. Selanjutnya, PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) mencatatkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I-2022.
Dengan pencatatan surat-surat utang tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk di BEI berjumlah 512 emisi, dengan nilai nominal outstanding Rp452,48 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan 125 emiten.
Adapun Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 179 seri, dengan nilai nominal Rp5.181,55 triliun dan USD438,31 juta. Sedangkan, Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sepuluh emisi senilai Rp3,07 triliun.