Home / Corporate Action / MesaStila Resor, Kemewahan Di Kaki Lima Gunung

MesaStila Resor, Kemewahan Di Kaki Lima Gunung

Marketnews.id Ratusan pegila lari pada 8-9 Oktober 2022 ini uji kekuatan di empat gunung Jawa. Pelari trail bertajuk MesaStila 100 akan berlari melintasi Gunung Andong, Gunung Gilipetung, Gunung Telomoyo dan Gunung Merbabu. Karena sedang batuk beberapa hari terakhir, pelari urung berlari hingga ke Gunung Merapi seperti tahun-tahun sebelumnya.

MesaStila 100 melombakan lima kategori. Lari di rute paling pendek, 12 km dengan waktu tempuh sekitar tiga jam, pelari akan menikmati keindahan Gunung Gilipetung. Kategori 25 km melintasi Gilipetung dan Gunung Telomoyo. Kategori 50 km melewati Gunung Andong, Gunung Telomoyo, dan Gunung Gilipetung. Kategori 75 km dan 120 km melintasi Gunung Andong, Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Gilipetung.

MesaStila, penyelenggara lomba lari trail ini, adalah sebuah resor mewah berlokasi di Desa Losari, Kecamatan Grabag, Magelang Utara. Lokasinya tidak terlalu sulit untuk ditemukan. Terletak sekitar 1 kilometer di sisi jalan antara Semarang – Yogyakarta. Hanya perlu 1,5 jam menggunakan kendaraan pribadi. Resor ini memiliki area seluas 22 hektar, dan 11 hektar di antaranya digunakan untuk perkebunan kopi.

Semula, tahun 1922, tempat ini adalah kebun kopi milik seorang Belanda. Pada tahun 1928 Gustav Van der Swan membangun villa sederhana. Saat pendudukan Jepang pemiliknya meninggalkan tempat ini. Setelah merdeka Sukarno menghibahkan tempat ini kepada Kolonel Tjokroprawiro, atas jasanya mengusir penjajahan. Tahun 1988, sepeninggal Tjokroprawiro, istrinya menjual tempat ini kepada Gabriella Teggia berkebangsaan Italia.

Tahun 1991, Gabriella yang sebelumnya memiliki Amandari Resort di Ubud, Bali, mulai mengembangkan tempat itu. Ia pun merubah namanya menjadi Spa Retreat and Coffee Plantation. Selama 13 tahun Gabbrilla mengumpulkan 23 rumah kuno dari Kudus, Solo, Jepara, Purwodadi dan Jogjakarta untuk memenuhi konsepnya. Dia memindahkan setiap rumah-rumah kuno tersebut dan membangunnya kembali semirip mungkin di lokasi perkebunan kopi.

Karena alasan kesehatan pada 2008 Gabriella menjual resor itu kepada PT Recapital Group yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Rosan P. Roeslani. Belakangan nama Sandiaga Uno juga muncul dalam kepemilikan saham MesaStila. Pada 2011 nama resor itu dirubah menjadi MesaStila, yang diambil dari bahasa Swedia, Mesa berarti Bukit dan Stela berarti tenang. Jadi, jika digabung artinya bukit yang tenang. 

Jika berkunjung ke MeasaStila, pilihan nama itu tak salah. Hotel bintang lima ini berdiri di kawasan Perbukitan Losari dengan dikelilingi area persawahan yang asri dan sejuk, khas pedesaan. Dari kamar, pengunjung dapat melihat keagungan Gunung Telomoyo, Merbabu, Merapi, Sindoro, dan Andong.

Ada 23 vila dengan berbagai tema Plantation, Arum, Ambar Family, Ambar 2 Bedroom dan Bella Vista. Harga termurah untuk menginap semalam di resort ini mulai dari Rp2,3 juta untuk kamar kapasitas dua orang. Tak hanya memiliki villa dengan tema unik, adapula fasilitas mewah lainnya yang tersedia, seperti bersepeda, yoga, renang, gym dan jungle gym, berkuda, dan tour kebun kopi.
Jadi kapan lagi healing? Mendapatkan ketenangan di lima kaki gunung di Jawa. Ayolah.
HBS

Check Also

Hero Masih Alami Rugi Bersih Rp5,855 Miliar Di 2024

MarketNews.id-DFI Retail Nusantara (HERO) membukukan pertumbuhan pendapatan 3,5 persen secara tahunan menjadi Rp4,543 triliun pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *