MarketNews.id Lippo Grup lewat PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) Optimistik tahun 2022 jadi tahun kebangkitan usaha di bidang real estate, kesehatan dan gaya hidup. Ketiga bidang usaha ini sepanjang tahun lalu sudah mulai bangkit. Pada bidang real state, stimulus pajak dari Pemerintah untuk pembelian rumah mendapat respon positif, dan terjadi peningkatan penjualan rumah tapak.
Sedang dibidang kesehatan, pendemi COVID-19 membawa berkah buat pengelola rumah sakit termasuk yang dinikmati oleh pengelola Rumah Sakit Siloam. Sedangkan dibidang lifestyle hotel dan mall sudah semakin ramai dikunjungi sejalan dengan melandainya pendemi.
Di tengah pemulihan ekonomi, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengandalkan tiga pilar bisnis untuk memacu pendapatan di tahun 2022, yaitu Real Estate,Healthcare, dan Lifestyle.
LPKR sendiri telah melakukan transformasi strategis dalam tiga tahun terakhir dan berada di jalur pertumbuhan yang positif. Manajemen LPKR memiliki keyakinan yang lebih besar dalam strategi jangka panjang yang berfokus pada tiga pilar utama sebagai penggerak pertumbuhan.
CEO LPKR John Riady mengatakan bahwa di pilar Real Estate, LPKR menargetkan pra penjualanRp 5,2 triliun pada tahun 2022 yang akan ditopang oleh proyek Cendana Homes Series, WaterfrontEstates, dan Brava Homes.
“LPKR percaya pilar Real Estate memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan didukung penetrasi pasar yang lebih besar, landbank untuk pembangunan yang luas,dan kondisi makro ekonomi yang kondusif,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu 6 Juli 2022.
Pada pilar Healthcare, LPKR melalui anak usahanya, yaitu PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) membuka rumah sakit di Holland Village pada kuartal I-2022, yaitu Siloam HospitalsAgora, yang direncanakan dan dirancang sebagai rumah sakit umum dan rumah sakit kanker yang dilengkapi dengan fasilitas modern dan terkini dengan dukungan seluruh profesi medis yang berpengalaman.
Kehadiran Siloam Hospitals Agora merupakan wujud implementasi LPKR untuk semakin fokus pada peningkatan layanan kesehatan yang berpusat pada masyarakat.
Sementara itu, pada pilar Lifestyle, LPKR mengandalkan dua jenis properti, yakni Mall dan hotel untuk memacu pendapatan berulang ( recurring income ). Menurut John, bisnis Lifestyle semakin menunjukkan pemulihan seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan perbaikan aktivitas ekonomi.
“Kami percaya akan terjadi turnaround pilar bisnis Lifestyle pada tahun 2022, didukung oleh tenant mall LPKR yang bervariasi dan pembukaan kembali Hotel Aryaduta Bali. Kami yakin pilar bisnis Lifestyle dapat meningkatkan kontribusinya terhadap pendapatan serta EBITDA LPKR,” jelasnya.
LPKR juga mengoperasikan pusat perbelanjaan melalui Lippo Malls Indonesia (LMI) yang saat ini mengelola 59 mal yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Jawa Timur, Jawa Tengah, SumateraUtara, Sumatera Selatan, dan Indonesia bagian Timur seperti Makassar, Manado, Bali, danKupang. LPKR juga mengelola 10 hotel dibawah brand Aryaduta yang mencakup country club dan lapangan golf.