Marketnews.id Membaiknya leverage Keuangan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dengan proyeksi ratio utang terhadap EBITDA dibawah tiga kali dalam jangka pendek dan menengah, menjadi salah satu alasan mengapa PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat MEDC dari idA+ jadi idAA-. Status peringkat baru ini berlaku hingga 1 Juni 2023.
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengekspektasikan, bahwa leverage keuangan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan membaik, sehingga peringkat emiten energi ini dinaikkan menjadi idAA- (Double A Minus) dengan outlook ‘Stabil’.
“Kenaikan peringkat mencerminkan ekspektasi Pefindo bahwa leverage keuangan MEDC akan membaik, dengan proyeksi rasio utang terhadap EBITDA di bawah 3x dalam jangka pendek ke menengah dari sebelumnya 4,6x pada 2021,” demikian disampaikan Pefindo dalam siaran pers yang diterima Selasa 14 Juni 2023.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya peringkat MEDC berada pada posisi idA+ (Single A Plus) dengan prospek peringkat di level ‘Positif’. Status peringkat yang dinaikkan menjadi idAA- berlaku hingga 1 Juni 2023.
Rasio utang terhadap EBITDA yang berada di bawah 3x dalam jangka pendek ke menengah tersebut merupakan dampak dari konsolidasi penuh blok Corridor PSC dan kenaikan harga minyak, serta adanya upaya mempertahankan pengelolaan yang baik terhadap utang dan belanja modal yang didanai dengan utang.
“Kami memandang bahwa Corridor PSC akan memperkuat portofolio aset MEDC, dengan bauran energi menjadi 78 persen dari gas dibandingkan saat ini sebesar 64 persen, serta tambahan produksi tahunan sebesar 60-70 ribu barrels of oil equivalent per day (mboepd),” tulis Pefindo.
Selain itu, perjanjian penjualan gas Corridor PSC dengan harga tetap dan tenor jangka panjang akan berkontribusi terhadap EBITDA yang stabil di tengah volatilitas harga minyak.
“Kami memproyeksikan rasio cakupan utang akan berada di level kuat dalam jangka pendek ke menengah, dengan proyeksi rasio dana bersih dari operasi (FFO) terhadap utang sebesar 20 persen atau meningkat dibanding 7,9 persen pada 2021. Termasuk pula asumsi harga minyak senilai USD90/barel untuk sisa tahun 2022 dan secara bertahap menurun pada 2023-2025,” demikian disampaikan Pefindo.
Selama kurun 2022-2025, MEDC akan mengalokasikan dana belanja modal (capex) sekitar USD275 juta sampai USD350 juta per tahun untuk segmen minyak dan gas bumi.
Peringkat idAA- yang disematkan pada MEDC mencerminkan bahwa aset perusahaan terdiversifikasi, cadangan minyak dan gas yang baik dan manajemen operasi yang baik. Namun, peringkat dibatasi oleh profil keuangan yang moderat dan risiko-risiko terkait sektor komoditas dan paparan terhadap risiko transisi energi.
Pefindo menyebutkan, pihaknya dapat menurunkan peringkat MEDC, apabila perusahaan berutang lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya tanpa diimbangi penguatan profil bisnis. “Peringkat juga dapat tertekan, jika harga komoditas secara signifikan di bawah harga yang telah kami antisipasi”.
Tetapi, Pefindo bisa saja kembali menaikkan peringkat MEDC, jika perusahaan ini secara berkelanjutan melakukan upaya pengurangan utang (deleveraging) yang akan menghasilkan profil keuangan konservatif. Tentunya, hal ini perlu didukung oleh upaya meningkatkan umur cadangan, dengan mempertahankan leverage keuangan (di luar segmen pembangkit listrik) di bawah 2x.