Marketnews.id PT Indika Energy Tbk (INDY) dalam kuartal pertama tahun ini telah meraih laba bersih USD75, 04 juta. Posisi ini berbanding terbalik dengan kuartal pertama tahun lalu dimana INDY alami kerugian bersih sebesar USD9, 36 juta. Meningkatnya pendapatan sebesar USD830, 79 juta jadi faktor pendukung meningkatnya laba perseroan.
Selama tiga bulan pertama tahun ini, PT Indika Energy Tbk (INDY) berhasil membukukan laba bersih mencapai USD75,04 juta, padahal di periode yang sama setahun sebelumnya mencatatkan rugi bersih sebesar USD9,36 juta.
Laporan keuangan INDY yang dipublikasi di Jakarta, Jumat (20/5), menunjukkan, pada Kuartal I-2022 perseroan mampu memperoleh pendapatan senilai USD830,79 juta atau bertumbuh sebesar 58,19 persen ( year-on-year ).
Sementara itu, beban pokok kontrak dan penjualan selama tiga bulan pertama tahun ini tercatat USD570,02 juta atau meningkat dibanding periode yang sama di 2021 sebesar USD418,86 juta. Sehingga, laba bruto di Kuartal I-2022 menjadi sebesar USD260,77 juta.
Adapun jumlah laba sebelum pajak untuk periode yang berakhir 31 Maret 2022 tercatat senilai USD155,47 juta atau lebih besar dibanding periode yang sama di 2021 senilai USD21,49 juta.
Dengan adanya beban pajak di Kuartal I-2022 yang mencapai USD70,54 juta, maka laba periode berjalan INDY menjadi senilai USD84,93 juta.
Sedangkan, besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Kuartal I-2022 senilai USD75,04 juta. Pada Kuartal I-2021, INDY masih mencatatkan rugi bersih sebesar USD9,36 juta.
Per 31 Maret 2022, total liabilitas INDY tercatat meningkat menjadi USD3 miliar dari USD2,81 miliar pada 31 Desember 2022. Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Maret 2022 sebesar USD1 miliar atau lebih tinggi dibanding per akhir Desember 2021 yang senilai USD883,71 juta.