Marketnews.id Bank Tabungan Negara (BBTN) sebagai bank spesialis pemberi kredit untuk perumahan terus mendapat amanah untuk dapat menopang pemenuhan kebutuhan perumahan bagi masyarakat. Untuk menjalankan tugas tersebut, pemerintah juga mendukung agar bank ini melakukan penambahan modal lewat penawaran terbatas atau right issue.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) telah menyiapkan rencana rights issue pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) yang diharapkan terlaksana pada 2022.
Menurut Menteri BUMN dalam keterangan resminya, Jakarta, 6 Desember 2021, rasio kecukupan modal (CAR) Bank BTN diharapkan bisa semakin kuat dengan terlaksananya rights issue tersebut, sehingga bisa menopang pemenuhan kebutuhan perumahan bagi masyarakat.
“Adanya permodalan yang cukup baik untuk pembangunan perumahan rakyat, memang tugas dari BTN,” ujarnya.
Lebih lanjut Erick menuturkan, pemilihan mekanisme menghimpun dana melalui pasar modal tersebut juga sebagai upaya menghindari peningkatan defisit pada APBN .
“Kami berusaha keras untuk tidak ingin memberikan beban terus-menerus kepada pemerintah. Seperti diketahui, defisit anggaran sudah melebihi 3 persen. Ke depan harus kembali 3 persen,” ucap Erick.
Berdasarkan keterangan BBTN, pada tahun depan perseroan membidik pertumbuhan kredit di sekitar 8-10 persen (year-on-year).
Asumsi dari target pertumbuhan kredit ini didukung oleh tingkat kebutuhan perumahan di Indonesia yang masih besar, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) mencatat, kebutuhan rumah bagi MBR masih mendominasi angkat backlog. Data Kementerian PUPR menyebutkan bahwa dari 11,38 juta angka backlog, kebutuhan kepemilikan rumah MBR mencapai 10,59 juta unit.
Sebelumnya, Direktur Utama BBTN, Haru Koesmahargyo mengatakan, dengan jaringan dan infrastruktur pembiayaan perumahan yang solid, Bank BTN siap untuk mendukung pemenuhan kebutuhan hunian bagi MBR tersebut sebanyak 250 ribu unit per tahun.