Marketnews.id Bisnis di sektor tekstil dan produk tekstil, sepanjang kuartal ketiga tahun ini sudah mulai bergerak positif untuk beberapa produk tertentu.
PT Trisula Textile Industries Tbk sepanjang kuartal ketiga tahun ini mampu meraih laba bersih sebesar Rp 2,8 miliar dibandingkan tahun sebelumnya menderita kerugian sebesar Rp 1,58 miliar. Tapi dari sisi penjualan, justru terjadi penurunan.
PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) membukukan penurunan kinerja penjualan di periode sembilan bulan tahun 2021, tapi perseroan masih berhasil mencetak laba bersih.
Laporan keuangan kuartal III-2021 BELL menunjukkan perseroan meraup laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,80 miliar. Sedangkan pada kuartal III-2020, BELL masih harus mencatatkan kerugian hingga Rp 1,58 miliar.
Tapi, penjualan neto BELL di kuartal ketiga tahun ini mengalami penurunan dibandingkan realisasi pada kuartal ketiga tahun lalu. BELL terpantau mengalami penyusutan penjualan neto sebesar 32,22%, dari semula Rp 433,25 miliar menjadi Rp 293,65 miliar.
Penjualan neto BELL per September 2021, terdiri dari penjualan pihak ketiga sebesar Rp 279,59 miliar dan penjualan kepada pihak berelasi senilai Rp 14,06 miliar.
Keduanya tercatat mengalami penurunan masing-masing sebesar 32,33% dan 29,80% dari realisasi penjualan pada periode yang sama tahun lalu.
Turunnya penjualan neto, ikut mendorong pengurangan beban pokok penjualan BELL hingga 37%. Dari sebelumnya Rp 332,62 miliar menjadi Rp 209,53 miliar.
Hingga akhir September lalu, BELL juga berhasil memangkas pengeluaran pada beban usaha. Secara keseluruhan, beban usaha BELL tercatat menurun 18,18% menjadi hanya Rp 67,27 miliar. Sedangkan pada akhir September tahun 2020, jumlah beban usaha BELL masih mencapai Rp 82,22 miliar.
Secara lebih rinci, beban usaha BELL di kuartal ketiga ini meliputi beban umum dan administrasi sebesar Rp 36,83 miliar serta beban penjualan dan pemasaran senilai Rp 30,43 miliar. Di kuartal ketiga tahun ini, BELL membukukan total aset sebesar Rp 532,68 miliar, meliputi liabilitas senilai Rp 272,52 miliar dan ekuitas Rp 260,15 miliar.