Home / Korporasi / BUMN / WSBP Dapat Restu Pemegang Obligasi Kesampingkan Kewajiban Rasio Keuangan

WSBP Dapat Restu Pemegang Obligasi Kesampingkan Kewajiban Rasio Keuangan

MarketNews.id-Rapat Umum Pemegang Obligasi merupakan forum penting untuk menjaga komunikasi terbuka antara obligasi dan pemegang obligasi.

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) lewat Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) baru saja mendapatkan restu pemegang obligasi untuk kesampingkan kewajiban rasio keuangan untuk laporan keuangan 2025 dan 2026. Restu dari RUPO ini merupakan bentuk dukungan buat manajemen melakukan restrukturisasi sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

Rapat Umum Pemegang Obligasi ( RUPO ) PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), yang digelar pada Selasa (2/12) lalu membahas perkembangan kinerja pasca restrukturisasi, arah strategi usaha ke depan, serta pengajuan waiver atas covenant sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

Mayoritas pemegang obligasi menyetujui pengesampingan kewajiban rasio keuangan, termasuk Current Ratio minimal 1,0x, Debt to Equity Ratio maksimal 2,5x, dan Debt Service Coverage minimal 100% untuk laporan keuangan konsolidasi per 31 Desember 2025 dan 2026.

” RUPO merupakan forum penting untuk menjaga komunikasi terbuka antara WSBP dan para pemegang obligasi, sekaligus memastikan seluruh pemangku kepentingan memperoleh pemahaman yang komprehensif atas kondisi usaha serta langkah-langkah pemulihan kinerja yang tengah dijalankan WSBP,” ujar Fandy Dewanto, Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP dalam siaran persnya, Kamis 4 Desember 2025.

WSBP menegaskan fokus pada penguatan pangsa pasar melalui proyek berkualitas, pengembangan produk beton inovatif, serta optimalisasi layanan konstruksi. Perseroan juga menekankan efisiensi operasional melalui rasionalisasi organisasi, digitalisasi proses bisnis, dan asset disposal.

“Komitmen yang dibuat bersama Pemegang Obligasi dalam RUPO ini ditujukan untuk memberikan ruang keberlanjutan usaha agar program pemulihan kinerja Perseroan dapat berjalan secara optimal serta mendukung perlindungan kepentingan jangka panjang seluruh stakeholder,” tegas Fandy.

Selain itu, WSBP memaparkan posisi aset dan liabilitas pasca restrukturisasi, termasuk pengelolaan pencadangan piutang dan pencatatan Obligasi Wajib Konversi.

Perseroan juga menegaskan komitmen terhadap prinsip Good Corporate Governance (GCG), manajemen risiko terukur, serta seleksi proyek dengan pendanaan sehat untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan.

M Rizki A

Check Also

GTSI Raih Kredit Rp365 Miliar Dan Fasilitas SBLC USD50 Juta Dari BBNI

MarketNews.id-PT GTS Internasional Tbk (GTSI), tanda tangani perjanjian kredit sebesar Rp365 miliar dan fasilitas SBLC …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *