MarketNews.id- Bank Mandiri (BMRI), melaporkan peningkatan penyaluran kredit 11 persen secara tahunan menjadi Rp 1.701 triliun pada akhir Juni 2025.
Angka pertumbuhan itu melampaui rata-rata industri perbankan sebesar 7,03 persen secara tahunan pada periode Juni 2025 berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun demikian, rasio kredit bermasalah terpantau merambat naik. NPL gross bank naik jadi 1,08 persen pada akhir Juni 2025 dari 1,01 persen akhir Juni 2024. NPL Nett pun ikut naik ke 0,39 persen dari 0,35 persen.
Direktur Finance & Strategy BMRI, Novita Widya Anggraini mengatakan, pertumbuhan kredit yang dicapai menunjukkan peran aktif Bank Mandiri dalam mendukung pembiayaan produktif di berbagai sektor strategis.
“Akselerasi kredit difokuskan untuk memperkuat kinerja ekonomi nasional sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Oleh sebab itu, kami akan terus menjaga pertumbuhan kredit Bank Mandiri di atas rata-rata industri,” tulis Novita dalam keterangan resmi, Jumat 19 September 2025.
Alhasil, pendapatan bunga, syariah dan asuransi bersih tumbuh 4,1 persen secara tahunan menjadi Rp52,444 triliun. tapi beban operasional selain bunga bengkak 39,2 persen secara tahunan menjadi Rp19,001 triliun. Salah satu pos pemberat, beban lainnya naik 39,2 persen secara tahunan menjadi Rp18,1 triliun.
Dampaknya, laba operasional turun 8,7 persen secara tahunan menjadi Rp33,4 triliun. Senasib, laba sebelum pajak menyusut 8,4 persen secara tahunan menjadi Rp33,5 triliun.
Demikian juga dengan laba bersih ikut melorot 7,9 persen secara tahunan menjadi Rp24,4 triliiun.
Akibatnya, laba per saham melorot ke Rp262,02 per lembar pada akhir Juni 2025. Sedangkan akhir Juni 2024 setara Rp284,47 per helai.
Pada sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 10,7 persen secara tahunan menjadi Rp 1.828 triliun pada akhir Juni 2025. Nilai pertumbuhan ini juga tumbuh di atas rata-rata industri.
Pertumbuhan DPK tersebut didorong oleh peningkatan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang mencapai 78,4 persen, memperkuat likuiditas dan efisiensi biaya dana.
Sehingga Bank Mandiri secara konsolidasi membukukan total aset senilai Rp 2.514,68 triliun, naik 11,4 persen tahunan.
Adapun rasio keuangan penting lainya khusus bank antara lain KPMM 18,35 persen; ROA 2,89 persen; ROE 21,06 persen; NIM 4,6 persen;BOPO 63,79 persen; dan LDR 90,22 persen.
Abdul Segara