MarketNews.id- Goto Gojek Tokopedia (GOTO), kembali membutuhkan dana segar jumbo untuk menambal kebutuhan modal kerja, bayar utang, dan investasi.
Hal itu terungkap dalam keterangan resmi emiten calo tranportasi yang menerangkan perseroan telah mendapat fasilitas pinjaman Rp4,65 triliun sindikasi perbankan dipimpin oleh Bank DBS Indonesia dan United Overseas Bank Limited.
Chief Financial Officer GoTo, Simon Ho menyatakan dana dari Fasilitas Baru akan digunakan sebagian untuk melunasi sisa pinjaman di bawah fasilitas yang telah disepakati pada November 2022 (“Fasilitas Eksisting”), dengan saldo terutang sebesar Rp467 miliar per Juni 2025.
“ Sebagian lainnya akan dialokasikan untuk mendukung keperluan korporasi umum yang mendorong pertumbuhan Perseroan serta akan dialokasikan untuk investasi dan kebutuhan modal kerja,” tulis dia, Kamis 18 September 2025.
Ia menambahkan, fasilitas baru ini memperkuat posisi keuangan GoTo dan memberikan fleksibilitas tambahan untuk mendukung pertumbuhan serta efisiensi ekosistem GoTo secara berkelanjutan.
“Kami senang mendapatkan dukungan dari mitra perbankan kami, dan fasilitas ini mencerminkan keyakinan terhadap kekuatan serta ketahanan bisnis GoTo dalam upaya kami untuk terus mendorong pertumbuhan di masa mendatang.”kata dia.
Padahal GOTO masih menyimpan sisa dana IPO sebesar Rp808,61 miliar per 14 Juli 2025 dari total dana IPO sebesar Rp13,5 triliun yang diraih 3 tahun lalu.
Bila melihat laporan pengunaan dana IPO terbaru ada berapa pos yang belum sepenuh ditunaikan GOTO sesuai dengan prospektus. Contohnya, Penyertaan modal ke Go Viet technology baru mencapai Rp273,9 miliar dari rencana awal sebesar Rp678,72 miliar.
Pos lainnya, penyertaan modal kepada Velox Digital Singapore baru Rp274,8 miliar dari Rp678,72 miliar.
Abdul Segara