MarketNews.id- Aneka Tambang (ANTM), membukukan kenaikan penjualan 156,5 persen secara tahunan menjadi Rp59,019 triliun pada akhir Juni 2025.
Bila dirinci, penjualan emas melonjak 163,2 persen secara tahunan menjadi Rp49,536 triliun. Nilai tersebut berasal dari penjualan 15.969 kg emas sepanjang semester I 2025.
Senada, nilai penjualan bijih nikel melejit 252,6 persen secara tahunan menjadi Rp6,708 triliun dari penjualan 3,36 juta Wmt.
Demkian juga dengan penjualan alumina tumbuh 27,07 persen secara tahunan menjadi Rp920,35 miliar. Bahkan anak usaha MIND.ID ini mulai membukukan penjualan bijih bauksit Rp542,6 miliar pada semester I 2025. Pos ini nihil pada semester I 2024. Tapi penjualan feronikel turun 24,6 persen secara tahunan menjadi Rp1.16 triliun.
Walau beban pokok penjualan bengkak 140,2 persen secara tahunan menjadi Rp50,782 triliun. Tapi laba kotor tetap melonjak 311,2 persen secara tahunan menjadi Rp8,237 triliun.
Seirama, laba usaha melesat 1.053,5 persen secara tahunan menjadi Rp6,137 triliun. Sejalan, laba sebelum pajak penghasilan melonjak 295,9 persen secara tahunan menjadi Rp6,533 triliun.
Direktur Utama ANTM, Achmad Ardianto melaporkan laba bersih Rp4,696 triliun pada semester I 2025. Nilai laba itu melesat 206,6 persen dibanding semester I 2024 yang tercatat Rp1,55 triliun.
“Perusaaan berhasil mempertahankan kestabilan operasional serta tingkat biaya tunai produksi yang kompetitif,” tulis Ardianto dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu 30 Agustus 2025.
Alhasil, laba per saham dasar dan dilusian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meroket ke Rp195,43 per lembar pada akhir Juni 2025. Sedangkan akhir Juni 2024 senilai Rp64,52 per helai.
Laba tersebut juga menambah saldo laba belum ditentukan penggunaanya 6,8 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp15,553 triliun pada akhir Juni 2025.
Pada gilirannya, total ekuitas turut meningkat 4,9 persen secara tahunan menjadi Rp33,706 triliun pada akhir Juni 2025.
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 18,6 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp14,671 triliun pada akhir Juni 2025.
Abdul Segara
MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal