MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id-Sarana Menara Nusantara (TOWR), menetapkan harga pelaksanaan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHETD) atau right issue sebesar Rp680 per lembar.
Dalam aksi korporasi ini TOWR menerbitkan 8.083.478.731 saham baru bernominal Rp10 per lembaar atau 13,91 persen dari modal ditempatkan disetor penuh.
Sementara ini, Sapta Adhikari Investama selaku pemegang 52,46 persen saham perseroan menyatakan tidak menembus dan mengalihkan Hak Memesa Efek Terlebih Dahulu (HMETD) miliknya.
Sedangkan perusahaan investasi milik keluarga Hartono yang lain, Dwimuria Investama pemegang 8,33 persen saham TOWR telah menyatakan akan melaksanakan HMETD-nya. Dampaknya, porsi kepemilikan sahamnya menyusut dari 52,46 persen menjadi 45,29 persen.
Tak cukup itu, Dwimuria Investama juga menyatakan diri sebagai pembeli siaga dengan menebus sebanyak-banyak 7.397.355.646 saham baru. Sehingga porsi kepemilikan sahamnya pada TOWR menjadi 20,86 persen dari 8,33 persen.
“Sehubungan dengan komitmen tersebut, Dwimuria Investama menyatakan sanggup dan memiliki kecukupan dana yang dibuktikan dengan adanya rincian bukti kecukupan dana,” tulis manajemen TOWR dalam keterangan resmi, Rabu 2 Juli 2025.
Investor lain yang tertarik menyuntik modal kepada emiten milik Keluarga Hartono ini wajib tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) TOWR pada penutupan bursa tangal 10 Juli 2025.
Saat itu setiap 619 saham lama mendapat 100 HMETD. Selanjutkan 1 HMETD dapat ditebus dengan harga pelaksanaan atau diperdagangan mulai 14-18 Juli 2025.
Bila semua saham ditebus, maka TOWR akan meraup dana segar Rp5,497 triliun. Dana segar itu kemudian digunakan untuk meningkatkan kepemilik TOWR pada Protelindo yang saat ini sudah mencapai 99,9 persen.
Abdul Segara
