MarketNews.id- Bursa Efek Indonesia (BEI), menghentikan sementara atau suspend efek bersifat ekuitas Krakatau Steel (KRAS), di pasar Reguler dan tunai sejak perdagangan sesi I, Senin 7 Juli 2025. Hal ini terjadi karena ada peningkatan harga saham KRAF secara kumulatif.
Manajemen BEI menilai, suspend ini sebagai bentuk perlindungan bagi investor agar selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan.
Berdasarkan data idxmobile, saham anak usaha BPI Danantara ini telah naik 27,6 persen dalam 1 minggu bursa dan naik 125 persen dalam 1 bulan. KRAS bergerak dari level 135 per helai hingga mencapai 320 dalam rentang 1 bulan bursa .
BEI pun telah meminta KRAS untuk melakukan paparan publik insidentil pada tanggal 11 Juli 2025.
Sebelumnya, Direktur Utama KRAS melaporkan rugi bersih USD46,9 juta pada kuartal I 2025. Nilai kerugian ini bengkak 58,6 persen dibanding kuartal I 2024 yang terbilang USD29,1 juta.
Padahal pendapatan usaha tumbuh 1,2 persen secara tahunan menjadi USD234,76 juta. Tapi beban pokok pendapatan bengkak 4,7 persen secara tahunan menjadi USD221.8 juta. Sehingga laba kotor tergerus 35,1 persen secara tahunan menjadi USD12,9 juta.
Sayangnya, beban umum dan adminitrasi mencapai USD18,7 juta. Ditambah dampak rugi entitas asosiasi USD11,4 juta dan biaya keuangan USD33,8 juta.
Dampaknya, rugi sebelum pajak final dan beban pajak penghasilan menyentuh USD42,4 juta.
Abdul Segara