MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id-Indo Tambangraya Megah (ITMG), mengalami penyusutan pendapatan bersih sedalam 1,4 persen secara tahunan menjadi USD482,51 juta pada kuartal I 2025.
Pasalnya, penjualan batu bara kepada pihak berelasi anjlok 77,8 persen secara tahunan menjadi USD7,497 juta.
Tapi penjualan batu bara kepada pihak ketiga tumbuh 3,08 persen secara tahunan menjadi USD468,51 juta. Senada, pendapatan jasa meningkat 4,8 persen secara tahunan menjadi USD953 ribu.
ITMG mencatatkan keuntungan atas transaksi swap batu bara senilai USD5,5 juta pada kuartalI 2025. Pos ini nihil pada kuartal I 2024.
Menariknya, ITMG menekan beban pokok pendapatan sedalam 5,9 persen secara tahunan menjadi USD347,16 juta. Beberapa pos yang dapat ditekan antara lain biaya penambangan turun 11,4 oersen secara tahunan menjadi USD163,88 juta. Lalu, beban bahan bakar minyak turun 32,7 persen sacara tahunan menjadi USD6,558 juta.
Sehingga laba kotor terungkit 13,4 persen secara tahunan menjadi USD135,35 juta. Tapi beban lain lain bengkak 23,07 persen secara tahunan menjadi USD49,672 juta. Dampaknya, laba sebelum pajak penghasilan hanya tumbuh 8,4 persen secara tahunan menjadi USD85,678 juta.
Direktur Utama ITMG, Mulianto melaporkan, laba bersih senilai USD64,967 juta pada kuartal I 2025. Nilai tersebut tumbuh 5,3 persen dibanding kuartal I tahun 2024.
Sehingga laba per saham terkerek ke level USD0,06 per lembar pada akhir Maret 2025. Sedangkan akhir Maret 2024 berada di level USD0,05 per helai.
Laba tersebut juga dapat menambah saldo laba belum dicadangan 4,3 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi USD1,545 miliar pada akhir Maret 2025.
Pada gilirannya, total ekuitas turut meningkat 3,2 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi USD1,995 miliar pada akhir Maret 2025.
Pada sisi lain, jumlah kewajiban berkurang 3,1 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi USD457,88 juta pada akhir Maret 2025.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan emiten anak usaha Banpu Mineral Private Limited kuartal I 2025 dengan penelaahan terbatas dikutip Sabtu 10 Mei 2025.
Abdul Segara
