Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Indosat Alami Penurunan Pendapatan  1,8 Persen Jadi Rp13,577 Triliun Di Kuartal I 2025

Indosat Alami Penurunan Pendapatan  1,8 Persen Jadi Rp13,577 Triliun Di Kuartal I 2025

MarketNews.id- Indosat (ISAT), mengalami penyusutan pendapatan 1,8 persen secara tahunan menjadi Rp13,577 triliun pada kuartal I 2025.

Pasalnya, pendapatan layanan selular merosot secara tahunan menjadi Rp11,421 triliun, imbas penurunan pendapatan data, telepon dan SMS. Tapi diimbangi kenaikan jasa nilai tambah dan jasa interkoneksi.

Senasib, pendapatan jasa layanan multimedia, komunikasi data internet menciut 0,5 persen secara tahunan menjadi Rp1,961 triliun karena penurunan pendapatan konektivitas tetap yang diimbangi kenaikan layanan IT dan internet tetap.

Demikian juga dengan pendapatan layanan telekomunikasi tetap turun 6,2 persen secara tahunan menjadi Rp194,74 miliar tertekan penurunan layanan internasional.

Secara operasional, basis pelanggan Perusahaan mengalami penurunan sebesar 5,4 juta pelanggan menjadi 95,4 juta pada kuartal I 2025. Hal itu diimbangi ARPU untuk pelanggan seluler meningkat 4.6 persen secara tahunan atau Rp1,7 ribu lebih tinggi menjadi Rp39,2 ribu.

Menariknya, beban beban turun Rp281,0 miliar atau 2,5 persen secara tahunan menjadi Rp10,788 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan beban karyawan, beban pemasaran, beban umum dan administrasi dan kenaikan penghasilan (beban) operasional lain-lain – bersih yang diimbangi dengan kenaikan beban penyelenggaraan jasa.

Sehingga laba usaha terkerek 0,9 persen secara tahunan menjadi Rp2,789 triliun. Tapi beban lain lain bengkak 3,4 persen secara tahunan menjadi Rp1,03 triliun. Dampaknya, laba sebelum pajak penghasilan menciut 0,6 persen secara tahunan menjadi Rp1,759 triliun.

Namun beban pajak penghasilan turun 8,1 persen secara tahunan menjadi Rp346,8 miliar. Sehingga laba periode berjalan tumbuh 1,5 persen secara tahunan menjadi Rp1,412 triliun.

Direktur Utama Indosat, Vikram Sinha melaporkan laba bersih Rp1,311 triliun pada kuartal I 2025. Nilai tersebut tumbuh 1,3 persen dibanding kuartal I 2024 yang tercatat Rp1,294 triliun.

Alhasil laba per saham dasar terkerek ke level Rp40,65 per lembar pada akhir Maret 2025. Sedangkan akhir Maret 2024 berada di level Rp40,15 per helai.

Laba tadi menambah saldo laba belum dicadangkan 9,06 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp15,767 triliun pada akhir Maret 2025.

Pada gilirannya, total ekuitas bertambah 3,4 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp37,904 triliun pada kuartal I 2025.

Pada sisi lain, jumlah kewajiban berkurang 2,8 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp75,564 triliun pada akhir Maret 2025.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal I 2025 ISAT dengan penelaahan terbatas yang diunggah pada laman BEI, Selasa 6 Mei 2025.

Abdul Segara

Check Also

Uni-Chamr Indonesia (UCID) Rugi Bersih Rp6,2 Miliar Di Semester I 2025

MarketNews.id- Uni-Chamr Indonesia (UCID) mengalami penyusutan pendapatan sedalam 14,3 persen secara tahunan menjadi Rp4,269 triliun …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *