MarketNews.id-Bank Maybank Indonesia (BNII), membukukan pertumbuhan kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah sebesar 11,5 persen secara tahunan menjadi Rp116,45 triliun pada tahun 2024.
Sehingga pendapatan bunga dan syariah terkerek 10,1 persen secara tahunan menjadi Rp13,062 triliun. tapi beban bunga dan syariah bengkak 28,08 persen secara tahunan menjadi Rp5,956 triliun.
Dampaknya, pendapatan bunga dan syariah tergerus 1,7 persen secara tahunan menjadi Rp7,105 triliun.
Sedangkan jumlah pendapatan operasional lainnya tumbuh 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp2,386 triliun.
Namun beban operasional lainnya bengkak 12,9 persen secara tahunan menjadi Rp5,516 triliun. Dampaknya laba operasional menyusut 32,3 persen secara tahunan menjadi Rp1,588 triliun.
Akhirnya, Presiden Direktur BNII, Steffano Ridwan melaporan laba bersih Rp1,115 triliun pada tahun 2024. Hasil itu turun 36,02 persen dibanding tahun 2023 yang mencapai Rp1,743 triliun.
Senasib, laba per saham dasar melorot ke level Rp14,64 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level Rp22,87 per helai.
Mengacu laporan keuangan tahun 2024 telah audit, BNII mencatatkan simpanan nasabah Rp119 triliun. Angka itu tumbuh 3,47 persen dibanding tahun 2023 yang tercatat Rp115,5 triliun.
Alhasil, total aset meningkat 15,2 persen secara tahunan menjadi Rp197,17 triliun pada akhir tahun 2024.
Adapun rasio keuangan penting yang perlu dicermati; KPMM 25,55 persen, ROA 0,85 persen; ROE 3,93 persen; NIM 4,37 persen; BOPO 89,56 persen; LDR 101,85 persen, dan NPL gross 2,68 persen.
Abdul Segara