MarketNews.id-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk lebih memastikan setiap penerbitan instrumen investasi yang dijual-belikan ditengah masyarakat berasal dari perusahaan dengan fundamental kuat bertata kelola yang baik.
Sri Mulyani mengingatkan bahwa dengan semakin banyak investor pasar modal, maka OJK selaku regulator sekaligus pengawas pasar modal harus bertanggungjawab atas setiap penerbitan pernyataan efektif penawaran semua instrument investasi.
“Kalau masyarakat makin mendiversifikasi tabungan ke saham dan menciptakan pendalaman. Maka kita juga bertanggungjawab Pak Mehendra ( Red- Ketua Dewan Komisioner OJK) agar saham saham yang dijual belikan adalah saham saham yang sehat,” pinta Sri dalam peresmian perdagangan BEI awal tahun 2025, Kamis 2 Januari 2025.
Sri Mulyani melanjutkan, OJK harus memastikan setiap efek yang akan dijual belikan kepada masyarakat berasal dari perusahaan dengan fundamental kuat dan dikelola dengan tata kelola baik.
“Sehingga masyarakat tidak merasa membeli sebuah berharga yang ternyata tidak berharga.
Ini adalah tantangan kita semua.” Ingat dia.
Permintaan itu cukup beralasan pasalnya dari 943 saham yang diperdagangkan BEI terdapat 223 saham bermasalah mulai terjerat PKPU hingga ekuitas negatif.
Bahkan dari 223 saham itu terdapat 10 saham yang akan dihapus paksa atau force delisting dari papan perdagangan BEI. Disamping itu 32 saham dari 943 efek telah mengalami suspen lebih dari 24 bulan dan 12 saham telah disuspen lebih 6 bulan.
Abdul Segara