Home / Otoritas / Bank Indonesia / BI : Hingga Nopember 2024, Utang Luar Negeri RI Tembus USD203 Miliar

BI : Hingga Nopember 2024, Utang Luar Negeri RI Tembus USD203 Miliar

MarketNews.id-Utang Luar Negeri Indonesia Hingga Nopember 2024 , sudah tembus USD203 Miliar, tumbuh 5,4 persen dibanding tahun lalu.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menguraikan, pertumbuhan ULN pemerintah ditopang aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional dan penarikan pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek pemerintah.

“Sebagai salah satu instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung belanja prioritas guna mendorong pertumbuhan ekonomi,” beber Ramdan dalam keterangan resmi, Kamis 16 Januari 2025.

Namun menurut BI,  ULN pemerintah tetap dikelola secara kredibel dan akuntabel untuk mendukung belanja, antara lain pada Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (20,9 persen dari total ULN pemerintah); Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (19,4 persen); Jasa Pendidikan (16,8 persen); Konstruksi (13,5 persen); serta Jasa Keuangan dan Asuransi (9 persen).

“Posisi ULN pemerintah tetap terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah,” tulis Ramdan.

Sedangkan posisi ULN swasta tercatat sebesar USD194,6 miliar atau menyusut 1,6 persen secara tahunan.

Pemicunya,  ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations)   merosot 1,7 persen secara tahunan.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 79,4 persen dari total ULN swasta.

ULN swasta juga tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,1 persen terhadap total ULN swasta. 

Melihat data itu, BI menilai Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. 

Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga sebesar 30,5 persen pada November 2024, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,7 persen dari total ULN.

Bank Indonesia menegaskan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dalam pemantauan perkembangan ULN.

Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Abdul Segara

Check Also

RATU Alami Penurunan Laba Bersih 43,2 Persen Jadi USD13, 867 Juta Di 2024

MarketNews.id-Raharja Energi Cepu (RATU), membukukan pertumbuhan pendapatan bersih 22,7 persen secara tahunan menjadi USD57,743 juta …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *