MarketNews.id-Bangun Kosambi Sukses, sedang mencari dana hingga Rp2,3 triliun untuk menambah modal anak usahanya, Industri Pameran Nusantara merampungkan proyek pembangunan gedung untuk tujuan meetings, incentives, conferences, dan exhibitions (”Proyek MICE”).
Caranya, pemegang merek dagang CBD PIK2 tersebut melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas 566.894.500 saham baru bernominal Rp20 per lembar.
Mengutip prospektus calon emiten anak usaha Pantai Indak Kapuk 2 (PANI) pada laman e-IPO, Jumat 13 Desember 2024 bahwa jumlah saham yang dilepas setara dengan 10 persen dari modal ditempatkan disetor penuh.
Trimegah Sekuritas Indonesia selaku penjamin pelaksana emisi efek akan membimbing perseroan mulai dari penawaran awal dalam rentang harga Rp3.000-Rp4.060 per dari tanggal 13-20 Desember 2024.
Sehingga anak usaha perusahaan milik grup Agung Sedayu Sugianto Kusuma alias Aguan dan Grup Salim ini berpotensi meraup dana Rp1,7 triliun- Rp2,3 triliun.
Kian mulus, Jika OJK menerbitkan pernyataan efektif IPO pada 30 Desember 2024. Bila sesuai jadwal itu masa penawaran umum dilaksanakan pada tanggal 3-9 Januari 2025.
Rencananya, seluruh dana IPO disetorkan kepada Industri Pameran Nusantara dalam bentuk ekuitas. Kemudian dana setoran modal itu digunakan sebagai tambahan dana untuk membiayai proyek pembangunan gedung untuk tujuan meetings, incentives, conferences, dan exhibitions (”Proyek MICE”).
Sebagai gambaran, CBD PIK2 membukukan laba bersih Rp411, 17 miliar dari pendapatan Rp969,4 miliar sepanjang semester I tahun 2024.
Bila dibanding pesaing perusahaan sejenis, CBD PIK2 paling kecil dari sisi pendapatan, sedang dari laba bersih yang terbesar.
Rinciannya, Ciputra Development membukukan laba Rp1,13 triliun dari hasil pendapatan Rp5,03 triliun pada semester I 2024. Pada saat yang sama Bumi Serpong Damai membuku laba bersih Rp2,6 triliun dari pendapatan Rp7,3 triliun.
Summarecon Agung mencetak laba bersih Rp1,012 triliun dari pendapatan Rp5,6 triliun sepanjang semester I 2024. Pakuwon Jati meraup laba bersih Rp1,047 triliun dari pendapatan Rp3,2 6 triliun.
Abdul Segara