MarketNews.id-Buat perusahaan bergerak dalam perdagangan, penjualan produk jadi tulang punggung pendapatan perusahaan.
PT Panca Mitra Multiperdana (PMMP), produsen makanan laut sepanjang sembilan bulan terakhir alami penurunan pendapatan signifikan. Akibat anjloknya penjualan hingga 57,99 persen berdampak pada kerugian sebesar USD15,26 juta.
Berdasarkan laporan keuangan PMMP untuk periode berjalan 30 September 2024 yang dikutip Senin 4 November 2024, emiten milik Kaesang Pangarep ini hanya membukukan penjualan USD63,38 juta atau ambles 57,99 persen (year-on-year).
Seiring dengan penurunan omzet tersebut, beban pokok penjualan tercatat lebih rendah 49,37 persen (y-o-y) menjadi USD62,33 juta, sehingga laba bruto per kuartal III-2024 menjadi USD1,05 juta atau “nyungsep” 92,21 persen (y-o-y).
Pada periode Januari-September 2024, PMMP mengalami rugi operasi USD6,34 juta, padahal sepanjang periode yang sama 2023 masih bisa meraup laba operasi USD17,07 juta. Adapun rugi operasi tersebut terutama disebabkan adanya tekanan dari laba usaha, yakni USD7,39 juta.
Selama sembilan bulan pertama 2024, PMMP menciptakan rugi sebelum pajak penghasilan sebesar USD15,26 juta atau berbanding terbalik dengan per kuartal III-2023 yang bisa meraup laba sebelum pajak penghasilan USD8,39 juta.
Pada kuartal III-2024, PMMP tidak mencatatkan beban maupun manfaat pajak penghasilan, sehingga rugi bersih periode berjalan yang dicatatkan emiten pengolahan udang ini juga USD15,26 juta.
Pada kuartal III-2023, perseroan bisa meraih laba bersih periode berjalan USD5,29 juta.
Akibat adanya kerugian tersebut, maka per 30 September 2024 total ekuitas PMMP tercatat USD71,14 juta atau mengalami penurunan hingga 12,52 persen dibandingkan per 31 Desember 2023 mencapai USD81,32 juta.
Hingga akhir kuartal III-2024, total liabilitas PMMP tercatat mencapai USD228,12 juta atau membengkak 4,45 persen (year-to-date), yang didominasi kewajiban jangka pendek sebesar USD219,42 juta.
Dengan demikian, total aset per 30 September 2024 menjadi USD299,26 juta atau menurun tipis 0,15 persen (y-t-d), dengan jumlah kas dan setara kas tersisa USD356,04 ribu atau ambles 96,9 persen (y-t-d).
Jika mengacu pada cash flow Januari-September 2024, penurunan kas itu terutama disebabkan adanya arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar USD18,39 juta, dan ditambah lagi dengan arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi senilai USD528,64 ribu.