MarketNews.id-Tren pelemahan saham saham teknologi setelah tercatat di papan perdagangan bursa seperti GOTO dan BUKA menjadikan pelajaran pahit bagi investor dan pelaku usaha bidang teknologi.
Hal itu terbukti dengan sepinya perusahaan sejenis kembali mencari dana di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham atau intial public offering ( IPO).
Bahkan Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna melaporkan saat ini tidak ada satupun perusahaan sektor teknologi yang akan melakukan IPO.
“Kami belum terima dari sektor teknologi. Tapi itu tergantung tergantung pelaku industrinya, apakah sudah waktunya,” kata dia kepada media, Selasa 12 November 2024.
Ia mengakui saat IPO BUKA dan GOTO kondisi pasar masih menyambut baik perusahaan teknologi. Tapi seiring dengan kondisi pasar kurang mendukung ditandai dengan era suku bunga tinggi terjadi kerontokan pada saham saham teknlogi.
“Saat Krisis minat investor akan saham saham teknologi berkurang. Nah sekarang saya berpegangan data pipeline saja (red-tidak ada calon emiten sektor teknologi),”ungkap dia.
Namun sekarang kondisi pasar juga telah mendukung karena memasuk era penurunan suku bunga, Nyoman bilang seharusnya perusahaan teknologi akan kembali diminati investor.
“Seharusnya star-up teknologi muncul lagi,” ujar dia.
Nyoman tidak menapik minat IPO sektor teknologi menurun karena tren pelemahan sama GOTO, BUKA, dan BELI.
“Ya, kalau lihat market dan fundamental perseroan kita lihat dari berapa sisi. Kalau soal harga sahamnya saya sarankan investor harus rasional jangan dipengaruhi euphoria sebab ujung ujungnya kembali ke fundamental perusahaan,” saran dia.
Mengacu data idxmobile, BUKA turun 88,77 persen terhitung sejak IPO. GOTO longsor 82,98 persen sejak IPO.
Abdul Segara