MarketNews.id- Cikarang Listrindo (POWR) akan membayar beban bunga pendanaan lebih tinggi dari sebelumnya karena membayar surat utang dengan bunga lebih tinggi.
Pasalnya, POWR akan menerbitkan surat utang senilai USD500 juta untuk membayar surat utang senilai USD550 juta jatuh tempo tahun 2026 yang diterbitkan anak usahanya, Listrindo Capital B V.
Mengutip keterangan resmi emiten pembangkit listrik ini pada laman BEI di kutip Kamis 10 Oktober 2024 bahwa penerbitan surat utang ini dipercaya akan meningkatkan likuiditas.
“POWR akan mendapatkan manfaat dari Surat Utang (Notes) dengan jangka waktu jatuh tempo yang lebih panjang,” tulis manajemen POWR.
Jelasnya, Surat Utang baru ini direncanakan akan jatuh tempo selambatlambatnya tahun ke-10 sejak diterbitkan.
Namun POWR harus membayar bunga 7 persen per tahun, atau lebih tinggi dibanding bunga surat utang yang akan dilunasi yang suku bunga tetap sejumlah 4,95 persen yang dibayarkan dua kali dalam setahun pada 14 Maret dan 14 September setiap tahunnya.
Sebagai gambaran, POWR harus membayar beban pendanaan senilai USD27,6 juta pada semester I 2024 untuk membayar bunga dari surat utang 2026 senilai USD496,31 juta.
Rencana ini dapat berjalan bila mendapat restu pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB pada tanggal 22 November 2024.
POWR akan kembali mencatatkan surat utang ini pada Bursa Efek Singapura sehingga perlu ijin SGX-ST.
Abdul Segara