MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id-Bursa Efek Indonesia (BEI) menginggatkan aksi borong saham Barito Renewables Energy (BREN) oleh penerima manfaat akhirnya yakni Prajogo Pangestu mengurangi rasio saham beredar atau free float.
Padahal beberapa penyelenggara indeks global seperti FTSE Russel masih menilai free float BREN belum memenuhi syarat.
FTSE Russell dalam pengumuman pada 19 September 2024 menilai, Barito Renewables Energy (BREN) dikuasai 4 pemegang saham dengan porsi 97 persen dari total saham yang diterbitkan.
“Kalau Pengendalinya beli ya mengurangi ( red- free float),” jawab Direktur Penilaan Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna ketika diminta tanggapan aksi borong BREN oleh Prajogo Pangestu, Selasa 8 Oktober 2024.
Lebih lanjut, Nyoman menyampaikan bahwa manajemen akan melaporkan komposisi pemegang saham BREN secara berkala.
Terakhir manajemen melaporkan Barito Pacifif (BRPT) perusahaan yang dikendalikan oleh Prajogo Pangestu memegang 86.514.146.666 lembar atau 64,666 persen porsi saham BREN.
Prajogo Pangestu kembali melakukan aksi beli saham Barito Renewables Energy (BREN) pada saat harga sedang jatuh di pasar reguler bila dibanding periode waktu sebelumnya.
Terbaru, Direktur BREN, Merly melaporkan Prajogo Pangestu menambah Kepemilikan Saham kepemilikan saham sebanyak 26.611.600 lembar yang dilakukan pada tanggal 2 dan 3 Oktober 2024.
Merly merinci, harga rata rata pembelian 16.712.500 saham BREN pada tanggal 2 Oktober 2024 senilai Rp6.776 per lembar.
Sedangkan rata rata pembelian 9.899.100 saham BREN pada tanggal 3 Oktober 2024 senilai Rp6.845 per lembar.
Merly menjelaskan, transaksi itu dilatarbelakangi oleh kepercayaan dan keyakinan Prajogo Pangestu pada perusahaan dan keinginan untuk terus mendukung Indonesia mencapai net zero emission.
“Bapak Prajogo senantiasa memberikan dukungan kepada perusahaan untuk melaksanakan ekspansi dan pengembangan usahanya. Barito Renewables memiliki komitmen kuat untuk terus menggarap sektor energi baru terbarukan. Oleh karena itu, kami tetap optimis atas kontribusi yang dapat dipersembahkan perusahaan untuk Indonesia,” tutup Merly.
Membeli kembali saham di pasar sekunder, tentunya tidak ada kaitan langsung dengan energi terbarukan. Semakin banyak investor publik memiliki saham BREN semakin jelas BREN ingin berbagi dengan pemegang saham publik.
Sebaliknya, semakin sedikit pemegang saham publik, semakin jelas emiten belum paham makna sebagai perusahaan publik.
Abdul Segara
