Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Rugi Kurs Picu Laba INDF Milik Anthoni Salim Turun 30 Persen Di Semester I 2024

Rugi Kurs Picu Laba INDF Milik Anthoni Salim Turun 30 Persen Di Semester I 2024

MarketNews.id-PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), mencatatkan laba bersih Rp3,854 triliun pada semester 1 2024, atau turun 30,7 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang terbilang Rp5,566 triliun.

Dampaknya, laba per saham dasar yang diatribusikan kepada kepada pemilik entitas induk melorot ke level Rp439 per lembar pada akhir Juni 2024. Sedangkan akhir Juni 2023 berada di level Rp634 per helai.

Padahal Direktur Utama INDF, Anthoni Salim melaporkan penjualan bersih Rp57,296 triliun sepanjang 6 bulan pertama tahun 2024. Hasil itu tumbuh 2,1 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang tercatat Rp56,086 triliun.

Rinciannya, penjualan kepada pihak berelasi meningkat 23,7 persen secara tahunan menjadi Rp4,984 triliun pada akhir Juni 2024. Senada, penjualan kepada pihak ketiga tumbuh 0,48 persen secara tahunan menjadi Rp52,311 triliun.

Menariknya, beban pokok penjualan dapat ditekan sedalam 3,3 persen secara tahunan menjadi Rp37,49 triliun pada semester I 2024. Sehingga laba kotor terkerek 14,4 persen secara tahunan menjadi Rp19,806 triliun.

Sedangkan laba usaha meningkat 32,6 persen secara tahunan menjadi Rp11,751 triliun pada akhir Juni 2024.
Namun laba sebelum pajak, beban pajak penghasilan turun 23,1 persen secara tahunan menjadi Rp7,48 triliun pada akhir Juni 2024.

Salah satu pos penekannya, beban keuangan bengkak 213,9 persen secara tahunan menjadi Rp5,164 triliun. Adapun komponen pemberatnya, beban bunga dan beban bank naik 25,9 persen secara tahunan menjadi Rp2,056 triliun.

Bahkan emiten milik Anthoni Salim mengalami rugi bersih atas selisih nilai tukar mata uang asing dari aktivitas pendanaan sedalam Rp3,095 triliun. Komponen ini nihil pada semester I 2023.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2024 tanpa audit INDF yang diunggah pada laman BEI dikutip Kamis 1 Agustus 2024.

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 14,05 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp98,26 triliun pada akhir Juni 2024.

Salah satu pos pemberatnya, utang bank jangka pendek, cerukan, dan utang trust receipts naik 43,7 persen dibanding akhir Desember 2023 menjadi Rp23,056 triliun.
Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 2 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp102,92 triliun pada akhir Juni 2024.

Abdul Segara

Check Also

Kilang Pertamina Internasional (KPI) Raih Sertifikasi Internasional

MarketNews.id-PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), terus memantapkan langkah menjadi pemimpin transisi penggunaan bahan bakar ramah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *