Marketnews.id- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB mencatatkan laba bersih Rp725,86 miliar pada semester I 2024, atau turun 21,1 persen dibanding semester 1 2023 yang mencapai Rp920,14 miliar.
Dampaknya, laba per saham dasar melorot ke level Rp68,99 per lembar pada akhir Juni 2024. Sedangkan akhir Juni 2023 berada di level Rp87,45 per helai.
Menurut Direktur Utama BJBR, Yuddy Renaldi pendapatan bunga bersih sebesar Rp3,288 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun 2024. Hasil itu turun 4,8 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang mencapai Rp3,445 triliun.
Pemicunya, beban bunga bengkak 29,1 persen secara tahunan menjadi Rp4,471 triliun pada saat pendapatan bunga mekar 11,5 persen secara tahunan menjadi Rp7,7 triliun.
Sedangkan beban operasional lainnya ditahan sebesar Rp2,34 triliun pada semester I 2024. Sehingga laba operasional tergerus 15,06 persen secara tahunan menjadi Rp947,65 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2024 tanpa audit bank milik pemerintah daerah se provinsi Jawa Barat dan Banten ini yang diunggah pada laman BEI dikutip Kamis 1 Agustus 2024.
Sementara itu, kredit yang diberikan tumbuh 8,8 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp136,06 triliun pada akhir Juni 2024.
Pada sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 10,2 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp150 triliun pada akhir Juni 2024.
Patut dicermati rasio kredit macet memburuk pada akhir Juni 2024 ke level 1,4 persen untuk NPL gross, sedangkan akhir Juni 2023 1,22 persen. NPL net naik jadi 0,87 persen dari 0,56 persen.
Sementara KPMM atau Kewajiban Penyedian Modal Minimun menyusut menjadi 17,23 persen dari 20,06 persen pada akhir Juni 2023.
Adapun rasio keuangan penting lainnya, ROA 0,092 persen; ROE 10,24 persen; NIM 3,91 persen; BOPO 89,27 persen; dan LDR 86,22 persen.
Abdul Segara