Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Astra Otopart Tbk (AUTO) Alami Penurunan Pendapatan Dua Persen Di Semester I 2024 Jadi Rp9,19 Triliun

Astra Otopart Tbk (AUTO) Alami Penurunan Pendapatan Dua Persen Di Semester I 2024 Jadi Rp9,19 Triliun

MarketNews.id-Semester pertama 2024, penjualan kendaraan baru alami penurunan signifikan. Dampaknyapun sudah terasa pada turunan bisnis  otomotif ini. PT Astra Autopart Tbk (AUTO) salah satu anak usaha Astra Grup (ASII) alami penurunan pendapatan hingga dua persen di semester pertama tahun ini.

Emiten produsen dan distributor suku cadang kendaraan roda dua dan roda empat, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan pendapatan bersih Semester I 2024 turun 2 persen YoY menjadi Rp9,19 triliun.

Penyebabnya karena melemahnya pasar otomotif dan penurunan 10,9 persen di segmen manufaktur. Namun pendapatan segmen trading tumbuh 9,6 persen YoY.

“Meskipun pendapatannya lebih lemah, laba sebelum pajak penghasilan naik 17,7 persen YoY, dan laba bersih tumbuh 26,5 persen YoY menjadi Rp1,01 triliun dan dengan run rate sebesar 54,2 persen,” kata Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christopher Rusli dalam keterangan tertulis, Rabu 14 Agustus 2024.

AUTO memperluas bisnis purnajualnya dengan membuka 16 gerai Astra Otoservice di Jawa dan Sumatera pada bulan Juni 2024. “Menyadari hilangnya pelanggan karena bengkel tidak resmi yang lebih murah setelah masa garansi berakhir, AUTO bertujuan untuk merebut kembali pasar ini dengan menawarkan harga layanan yang kompetitif dengan suku cadang OEM, sehingga meningkatkan pendapatan,” ujar Christopher.

Pada Juli 2024 penjualan kendaraan roda empat mencapai 74,160 unit (1,7% MoM, -7,9% YoY), menunjukkan peningkatan bertahap dibandingkan awal tahun 2024. Secara kumulatif, total 4W Wholesale 7M24 adalah 482.172 unit (-17,5% YoY).

Toyota dan Daihatsu memimpin penjualan dengan pangsa pasar masing-masing 36,6% dan 18,8%. Meskipun pertumbuhan MoM lebih lemah dari perkiraan, pembalikan tren terus berlanjut, dengan target 852.000 unit pada full year 2024.

“Kami menurunkan rekomendasi kami dari BUY menjadi Hold namun dengan TP yang lebih tinggi yaitu Rp2.340 terutama disebabkan oleh target harga sebelumnya yang telah tercapai,” tambah Christopher.

Christopher memutuskan untuk merevisi asumsi awal khususnya pada target penjualan full year 2024 kendaraan roda empat dari sebelumnya hanya 800.000 kendaraan menjadi 852.000 kendaraan.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional (KPI) Raih Sertifikasi Internasional

MarketNews.id-PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), terus memantapkan langkah menjadi pemimpin transisi penggunaan bahan bakar ramah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *