MarketNews.id- Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaksir total penerbitan surat utang korporasi atau obligasi berkisar Rp148,15 triliun hingga Rp169,05 triliun.
Ekonom Pefindo, Suhindarto menjelaskan, taksiran tersebut ditopang beberapa asumsi makro ekonomi dan kebutuhan pembiayaan utang kembali lebih tinggi dari tahun 2023 karena penerbitan tenor 1 tahun cukup besar tahun lalu.
“Total obligasi yang jatuh tempo tahun 2024 mencapai Rp150,5 triliun, sedangkan tahun 2023 hanya Rp126,9 triliun,” tutur dia dalam paparan publik secara daring, Selasa 9 Juli 2024.
Dia bilang taksiran tersebut juga ditunjang permintaan tetap kuat dan stabil aktivitas kampanye Pemilu serentak menjadi dorongan baru. “Kami mengasumsikan pertumbuhan ekonomi di level 4,8 persen- 5,2 persen dengan inflasi pada rentang 2 persen hingga 3,5 persen,” terang dia.
Sementara itu, Pefindo hingga akhir Juni 2024 masih memiliki mandate penerbitan obligasi dengan total nilai Rp 52,84 triliun yang akan diterbitkan pada semester II 2024.
Namun demikian, Suhindarto menyampaikan terdapat faktor risiko surat utang korporasi antara lain suku bunga bertahan di level cukup tinggi yang tidak sesuai dengan skenario awal.
Risiko lainnya, kata dia seperti risiko geopolitik yang tinggi membuat pasar lebih volatile dan premi yang lebih besar. Kemudian, pelemahan konsumsi dan investasi akibat suku bunga tinggi sehingga dapat berpotensi menurunkan daya beli dan meningkatkan biaya ekspansi.
Abdul