MarketNews.id- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk(TLKM) kembali menderita kerugian yang belum terjadi dari perubahan nilai wajar atas investasi sedalam Rp857 miliar pada semester I 2024.
Kondisi itu memburuk dibanding periode sama tahun lalu yang meraih keuntungan belum terjadi dari perubahan nilai wajar atas investasi sebesar Rp412 miliar.
Direktur Utama TLKM, Ririek Adriansyah melaporkan Investasi Telkomsel pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (“GOTO”) mengalami Jumlah rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO pada tanggal 30 Juni 2024 sebesar Rp854 miliar.
“Per tanggal 30 Juni 2024, Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GOTO dengan menggunakan nilai pasar saham GOTO sebesar Rp50 per saham (red-gocap,” tulis dia dalam laporan keuangan yang diunggah pada laman BEI dikutip Selas 30 Juli 2024.
Lebih lanjut Ririek menulis investasi tersebut dalam bentuk obligasi konversi merupakan investasi jangka panjang yang dimiliki oleh Telkomsel dan MDI pada berbagai perusahaan rintisan bergerak di bidang informasi dan teknologi.
Ia menegaskan, Obligasi itu akan langsung dikonversi menjadi saham ketika jatuh tempo.
Adapun bagian kumulatif rugi atas investasi pada entitas asosiasi yang tidak diakui hingga periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2024 sedalam Rp317 miliar.
Walau merugi, anak usaha TLKM yakni Metra Digital Investama tak kapok berinvestasi pada perusahaan sejenisnya.
Faktanya, Metra Digital Investasi menambah nilai investasi senilai Rp3 miliar pada perusahaan sejenis sepanjang semester I 2024.
Cerita TLKM boncos dalam berinvestasi juga terjadi sebelum pada PT Omni Inovasi Indonesia Tbk (TELE). Telkom telah mengakui penurunan nilai penurunan nilai pada TELE tahun 2019 sedalam Rp1,17 triliun dan Rp485 miliar pada tahun 2020 hingga nilai investasi nihil.
Seperti diketahui, TLKM berinvestasi melalui PINS Indonesia dengan porsi kepemilikan 24 persen pada TELE.
Sayangnya TELE saat ini bergerak di level Rp2-Rp50 per lembar saham dalam satu tahun perdagangan bursa. Bahkan akuntan publik mencap Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer) atas laporan keuangan tahun 2023.
Abdul Segara.