Marketnews.id- Regulator bursa tengah menganalisa laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) untuk memastikan tidak terdapat salah saji.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia(BEI), I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan Bursa sedang melakukan analisa penyajian laporan keuangan KAEF.
“Apakah terdapat pelanggaran yang dilakukan KAEF dalam penyajian laporan keuangan,” tulis Nyoman kepada Media, Kamis 6 Juni 2024.
Ia bilang, KAEF baru menyampaikan laporan keuangan tahunan 31 Desember 2023 pada tanggal 1 Juni 2024 , berdasarkan laporan yang disampaikan diketahui bahwa Perseroan mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari KAP Hendrawinata Hanny Erwin dan Sumargo.
Nyoman menegaskan, basis opini Wajar Dengan Pengecualian tersebut sehubungan dengan auditor belum memperoleh bukti yang cukup dan memadai mengenai penyesuaian saldo persediaan dan utang usaha pada salah satu entitas anak, PT Kimia Farma Apotek.
Sementara itu, dalam cacatan atas laporan keuangan tahun 2023 ditegaskan bahwa KAEF juga tengah menugaskan pihak ketiga independen eksternal untuk melakukan pemeriksaan lebih dalam (audit forensik dan investigasi) terkait dengan penyesuaian pada catatan 46 laporan keuangan konsolidasian ini.
Sedangkan dalam catatan 46 menerangkan, KAEF telah menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 dengan disertai perubahan maupun tambahan pengungkapan pada laporan keuangan konsolidasian sehubungan dengan adanya koreksi dan penyesuaian yang dilakukan dua anak usaha yakni di PT Kimia Farma Apotek dan entitas anaknya PT Kimia Farma Diagnostika), entitas anak, atas akun persediaan, utang usaha dan akun lainnya.
KAEF memlakukan penyajian kembali untuk mencerminkan informasi yang lebih akurat dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku, PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
Koreksi ini juga mempengaruhi laporan posisi keuangan konsolidasian periode paling awal yang disajikan. Namun demikian, hingga tanggal laporan ini, laporan audit final kedua anak usaha itu.
Abdul Aziz