Marketnews.id- Bursa Efek Indonesia (BEI) membukukan pendapatan senilai Rp2,499 triliun pada tahun 2023, atau merosot 14,09 persen dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp2,909 triliun.
Rinciannya, pendapatan usaha terkait transaksi bursa turun 23,03 persen secara tahunan menjadi Rp1,826 triliun pada akhir tahun 2023.
Tapi pendapatan pendapatan usaha selain transaksi bursa naik 43,2 persen secara tahunan menjadi Rp192,06 miliar.
Senada, pendapatan investasi meningkat 46,8 persen secara tahunan menjadi Rp279,69 miliar. Lalu, setoran laba bersih anak usaha tumbuh 3,8 persen secara tahunan menjadi Rp163,83 miliar.
Sayangnya, beban bengkak 7,6 persen secara tahunan menjadi Rp1,824 triliun pada akhir tahun 2023.
Salah satu pos yang menjadi beban terberat, gaji dan tunjangan yang naik 19,2 persen secara tahunan menjadi Rp767,34 miliar pada akhir tahun 2023.
Dampaknya, laba sebelum pajak dan beban pajak penghasilan anjlok 44,4 persen secara tahunan menjadi Rp674,91 miliar.
Akhirnya, Direktur Utama BEI, Iman Rachman melaporkan laba bersih senilai Rp573,28 miliar pada tahun 2023. Hasil itu melorot 40,5 persen dibanding akhir tahun 2022 yang mencapai Rp964,27 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit regulator bursa yang diunggah pada laman BEI dikutip, Jumat 7 Juni 2024.
Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 23,2 persen secara tahunan menjadi Rp3,026 triliun pada akhir tahun 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 7,8 persen secara tahunan menjadi Rp7,475 triliun pada tahun 2023.
Abdul Aziz