Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Beban Bengkak Bikin Kimia Farma Rugi Rp102 Miliar Pada Kuartal I 2024

Beban Bengkak Bikin Kimia Farma Rugi Rp102 Miliar Pada Kuartal I 2024

MarketNews.id- PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menderita rugi bersih Rp102,73 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun 2024, atau memburuk dibanding periode sama tahun 2023 yang membukukan laba bersih Rp386,49 juta.

Dampaknya, defisit atau akumulasi rugi menukik 4,1 persen dibanding akhir tahun 2023 menyentuh Rp2,614 triliun pada akhir Maret 2024.
Padahal penjualan bersih tumbuh 10,07 persen secara tahunan menjadi Rp2,535 triliun pada akhir Maret 2024.

Penopanganya, penjualan obat generik hingga alat kesehatan produk perseroan tumbuh 25,04 persen secara tahunan menjadi Rp724,69 miliar pada kuartal I 2024.
Sedangkan penjualan produk serupa produksi pihak ketiga tumbuh 5,04 persen secara tahunan menjadi Rp1,811 triliun.

Namun beban pokok penjualan bengkak 18,6 persen secara tahunan menjadi Rp1,714 triliun pada kuartal I 2024. Pemicunya, persedian barang jadi akhir turun 31,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,942 triliun.

Akibatnya, laba kotor tergerus 4,42 persen secara tahunan menjadi Rp820,83 miliar pada akhir tahun 2024.
Sayangnya, beban usaha melambung 3,01 persen secara tahunan menjadi Rp855,39 miliar pada akhir Maret 2024.

Dampaknya, emiten farmasi BUMN ini mengalami rugi usaha Rp20,95 miliar. Sedangkan kuartal I 2023 masih menorehkan laba usaha Rp120,8 miliar.

Kian berat, beban keuangan naik 19,8 persen secara tahunan menjadi Rp145,39 miliar pada akhir Maret 2024.
Akibatnya, KAEF mengalami rugi sebelum pajak sedalam Rp164,11 miliar pada akhir Maret 2024. Sedangkan akhir Maret 2023 masih mencatat laba sebelum pajak Rp10,725 miliar.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal I 2024 tanpa audit KAEF yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Kamis 27 Juni 2024.

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 0,41 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp11,238 triliun pada akhir Maret 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas menyusut 4,5 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp6,104 triliun pada akhir Maret 2024.

Abdul Aziz

Check Also

Kilang Pertamina Internasional (KPI) Raih Sertifikasi Internasional

MarketNews.id-PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), terus memantapkan langkah menjadi pemimpin transisi penggunaan bahan bakar ramah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *