MarketNews.id Ashmore mencatat, pekan ini IHSG ditutup lebih rendah dari pekan sebelumnya, terutama didorong oleh sektor Teknologi dan Industri, yang masing-masing berkontribusi -5,32% dan -4,89% terhadap indeks.
Ashmore juga mencatat, sebagian besar fokus pasar global sepekan terakhir ini tetap pada data inflasi AS serta rapat FOMC yang berlangsung setelahnya.
Sementara itu inflasi AS pada Mei lalu lebih rendah dari ekspektasi;inflasi utama(3,3% YoY, 0% MoM) serta inflasi Inti (3,4% YoY, 0,2% MoM), yang merupakan panduan bahwa The Fed akan lebih hawkish dari yang diharapkan.
Selain itu, China mengalami tingkat inflasi tahunan yang tidak berubah meskipun pada tingkat yang relatif rendah.
“Baru-baru ini, IDR/USD melemah ke level 16.400 (tertinggi sejak April 2020) akibat sikap agresif The Fed yang bersamaan dengan diskusi tentang anggaran negara Indonesia dan apakah rasio utang terhadap PDB harus tetap pada level saat ini,” tulis Ashmore dengan merujuk pada pendapat Kepala Penasihat Ekonomi Presiden Terpilih Prabowo.
Ashmore berpendapat, panduan rapat FOMC terbaru menunjukkan penurunan suku bunga yang lebih sedikit dari yang diharapkan pasar untuk tahun ini, meskipun data inflasi menggembirakan pada bulan Mei.
“Tidak mengherankan jika The Fed ingin melihat tren inflasi yang lebih meyakinkan bergerak menuju target 2% dan bukan hanya satu titik data,”
Ashmore menambahkan. Berdasarkan data terbaru, Ashmore menilai, pasar masih mengharapkan dua penurunan suku bunga tahun ini, yang diperkirakan terjadi pada bulan November dan Desember.
Sementara itu, menurut Ashmore, The Fed juga menaikkan ekspektasi inflasi PCE AS untuk tahun 2024 dan 2025 masing-masing menjadi 2,8% dan 2,3%, karena tren inflasi masih tampak tinggi secara terus-menerus.
“Secara keseluruhan, kami tetap merekomendasikan untuk tetap melakukan diversifikasi di antara ekuitas dan pendapatan tetap guna mendapatkan keuntungan dari perubahan suku bunga yang diantisipasi tahun ini karena hal tersebut masih menjadi skenario yang mungkin terjadi,” ungkap Ashmore.
Ashmore menambahkan, “Ekuitas Indonesia terlihat menarik berdasarkan valuasi saat ini dengan P/E forward IHSG di 12,6x, di bawah rata-rata 10Y di 17,3x dan di bawah level -1 SD di 14,3x.”.
Oleh karena itu, untuk ekuitas, Ashmore merekomendasikan ASDN (YTD -6,36% per 13 Juni 2024) dan ADEN (YTD -7,43% per 13 Juni 2024). Sedangkan untuk dana pendapatan tetap, Ashmore merekomendasikan ADON (YTD -0,75% per 13 Juni 2024) dan ADUN (YTD -1,61% per 13 Juni 2024) untuk portofolio Anda.
(Ashmore)