Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Sepekan Perdagangan Saham Di BEI, Hampir Semua Indikator Alami Penurunan. Indeks Terkoreksi 0,55 Persen

Sepekan Perdagangan Saham Di BEI, Hampir Semua Indikator Alami Penurunan. Indeks Terkoreksi 0,55 Persen

MarketNews.id Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam sepekan terakhir berjalan dinamis dengan kecenderungan alami pelemahan. Penurunan ini tercermin dari hampir seluruh indikator perdagangan saham alami penurunan termasuk Indeks Harga Saham Gabungan alami penurunan sebesar 0,55 persen di posisi 7.295 dari sebelumnya di posisi 7.335

Selama sepekan terakhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 26 Februari-1 Maret 2024, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) hanya senilai Rp10,15 triliun atau anjlok 26,56 persen dibandingkan sepekan sebelumnya Rp13,82 triliun per hari.

Berdasarkan data perdagangan BEI yang dikutip Jum’at 1 Maret 2024, laporan negatif  terjadi pada rata-rata volume transaksi harian yang melorot 13,04 persen menjadi 15,41 miliar saham dari 17,72 miliar saham per hari pada pekan sebelumnya.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan terakhir sebanyak 1,27 juta kali atau mengalami penurunan 2,31 persen dibandingkan sepekan sebelumnya sebanyak 1,3 juta kali transaksi per hari.

Pada penutupan perdagangan Jumat 1 Maret 2024, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berada di level 7.295 atau setara dengan pelemahan 0,55 persen dibandingkan akhir pekan sebelumnya yang berada di posisi 7.335.

Pada perdagangan Jumat pekan ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp388,4 miliar. Adapun untuk sepanjang tahun ini yang berakhir 1 Maret 2024, investor asing sudah mencatatkan nilai beli bersih Rp18,05 triliun.

Selama sepekan terakhir, BEI menerima satu pencatatan perdana saham dan dua obligasi. Listing perdana saham dilakukan PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) sebagai emiten ke-19 di 2024, sehingga saat ini total perusahaan tercatat di BEI mencapai 921 emiten.

Sementara itu, ada dua obligasi yang dicatatkan di BEI adalah, Obligasi Berkelanjutan IV Tahap V-2024 senilai Rp1,5 triliun yang diterbitkan PT Merdeka Copper Gold (MDKA) dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III-2024 senilai Rp400 miliar yang diterbitkan oleh PT Pyridam Farma Tbk (PYFA).

Dengan demikian, saat ini jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sepanjang 2024 sebanyak 15 emisi dari 14 emiten senilai Rp15,28 triliun. Sehingga, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI mencapai 549 emisi dengan nominal outstanding sebesar Rp467,34 triliun dan USD32,362 juta yang diterbitkan 128 emiten.

Sementara jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 186 seri, dengan nominal Rp5.810,39 triliun dan USD502,1 juta. Adapun Efek Beragun Aset (EBA) tercatat ada sepuluh emisi senilai Rp3,25 triliun.

Check Also

Laba Medco Energy (MEDC) Naik 11,21 Persen Di 2024 Jadi USD367,35 Juta.

MarketNews.id-Medco Energi Internasional (MEDC), membukukan pertumbuhan pendapatan 6,6 persen secara tahunan menjadi USD2,399 miliar pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *