Home / Korporasi / BUMN / Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) Catat Peningkatan Laba Bersih 28,4 Persen Jadi USD163, 57 Juta Di 2023

Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) Catat Peningkatan Laba Bersih 28,4 Persen Jadi USD163, 57 Juta Di 2023

MarketNews.id Sebagai pemimpin dalam energi hijau, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terus lakukan ekspansi melalui eksplorasi potensi panas bumi dan pengoptimalan wilayah kerja untuk percepatan peningkatan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi. Selain itu, PGEO berhasil pertahankan posisi teratas dalam penilaian ESG di Indonesia dan menempati peringkat ketiga secara global sebagai perusahaan dalam sektor utilitas.

PT Pertamina Geothermal EnergyTbk (PGEO), mencatatkan pertumbuhan laba dan pendapatan yang positif pada 2023.Capaian positif ini diperoleh melalui strategi efisiensi, penjualan uap dan listrik, dan pendapatan lainnya, seiring dengan ekspansi perusahaan dalam menggali potensi panas bumi di Indonesia.

Menurut laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit (audited) dan disampaikan kepada publik pada 1 Maret 2024, PGEO mencatatkan laba bersih sebesar USD163,57 juta pada 2023. Angka tersebut meningkat 28,47 persen dari perolehan 2022 sebesar USD127,32 juta. Sementara itu, pendapatan pada 2023 mencapai USD 406,29 juta, naik dari USD386,07 juta pada tahun sebelumnya.

Penjualan mengalami peningkatan dengan kontribusi utama berasal dari area Kamojang sebesar USD151,51 juta, diikuti secara berurutan oleh Ulubelu sebesar USD120,18 juta, area Lahendong sebesar USD83,88 juta, area Lumut Balai USD41,32 juta, dan area Karaha dengan USD 9,38 juta.

Di tengah pertumbuhan laba dan pendapatan, beban penjualan Perseroan hanya mengalami kenaikan 3.33 persen menjadi USD178,98 juta dari USD173,21 juta di 2022.

Margin laba bersih yang mengalami kenaikan menjadi 40 persen dari 33 persen di 2022 menunjukkan kemampuan PGEO dalam meningkatkan kinerja produksi dan mengendalikan beban penjualan yang menunjukkan konsistensi PGE dalam melaksanakan Operational Excellence.

“Kinerja yang kami capai pada tahun 2023 ini merupakan bukti komitmen dan konsistensi PGEO dalam meningkatkan nilai perusahaan melalui berbagai upaya efisiensi dan optimalisasi aset produksi. Pencapaian ini juga menegaskan prospek cerah industri panas bumi,” ujar Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy, Julfi Hadi melalui keterangan tertulis, Sabtu 2 Maret 2024.

“Sebagai pemimpin dalam energi hijau global, kami bertekad untuk terus mengembangkan potensi energi panas bumi di Indonesia dan wilayah lain di dunia,” tambahnya.

PGEO terus melakukan ekspansi melalui eksplorasi potensi panas bumi dan pengoptimalan wilayah kerja untuk percepatan peningkatan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi ( PLTP ) Perseroan hingga 1 GW dalam dua tahun ke depan.

Pada 2023, Perseroan mengoperasikan 6 area operasi sendiri.
PGEO memiki rekam jejak dalam pengembangan dan pengelolaan proyek panas bumi yang efektif di beragam wilayah di Indonesia dan aset panas bumi PGE telah secara konsisten mencapai reliabilitas operasional yang tinggi, melebihi 96 persen sejak 2019.

Lebih lanjut, kinerja produksi (operasi sendiri) pada 2023 mencapai 4.735 GWh, meningkat dari 2022 yang sebesar 4.620 GWh.
Dari segi rating Environment, Social and Governance (ESG), pada 2023 PGE berhasil mempertahankan posisi teratas dalam penilaian ESG di Indonesia dan menempati peringkat ketiga secara global sebagai perusahaan dalam sektor utilitas.

PGEO juga terus mendukung pencapaian target net zero emission Indonesia pada 2060 melalui skema perdagangan karbon.
Pada 2023, Perseroan berkontribusi di pasar karbon domestik dengan penjualan carbon credit sebesar USD0,76 juta atau setara 864.209 ton CO2eq dibandingkan USD0,75 juta di 2022.

Check Also

Pemeriksaan Pola Transaksi Saham FORU Dan KARW Oleh OJK Ditunggu

MarketNews.id- Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyerahkan hasil pemeriksaan transaksi saham PT Fortune Indonesia Tbk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *