MarketNews.id PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), salah satu emiten unggulan yang sudah terbukti memilki kinerja usaha stabil sepanjang perusahaan ini berdiri dan menjadi salah satu emiten awal yang mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia sejak 45 tahun lalu.
UNVR tercatat sebagai emiten consumer good terbesar yang sekaligus hampir menguasai pangsa pasar produk kebutuhan rumah tangga. Sepanjang 2023 lalu, UNVR masih konsisten mencatat kinerja positif meski alami penurunan penjualan dan berakibat terjadi penurunan laba bersih.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 38,6 triliun dan laba bersih sebesar Rp 4,8 triliun sepanjang tahun buku 2023. Hasil kinerja tersebut lebih kecil dari pada performa perseroan di 2022 yang membukukan pencapaian penjualan bersih sebesar Rp 41,2 triliun dan laba bersih sebesar Rp 5,3 triliun.
Bila berkaca pada laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2023, penurunan penjualan bersih itu disebabkan oleh menurunnya perolehan kontrak perseroan dengan pelanggan di dalam negeri yang semula Rp 39,4 triliun, turun 5,2 persen menjadi 37,4 persen. Begitu juga dengan pendapatan dari sisi ekspor yang melemah dari Rp 1,74 triliun menjadi Rp 1,2 triliun.
Pihak berelasi perseroan dalam negeri yakni PT Unilever Enterprises Indonesia, pada 2023 hanya menghasilkan penjualan bersih sebesar Rp 18,8 miliar dari sebelumnya Rp 25,6 miliar. Lebih turun lagi, kinerja dari PT Gerai Cepat Untung yang hanya membukukan penjualan pada 2023 sebesar Rp 6 miliar dibandingkan pada 2022 sebesar Rp 78,6 miliar.
Praktis, kontribusi dari dua pihak berelasi itu pun melorot cukup dalam menjadi Rp 24,8 miliar. Padahal, tahun sebelumya kedua pihak berelasi tersebut mampu memberikan sumbangsih penjualan kepada perseroan sebesar Rp 104 miliar.
Penurunan cukup lumayan UNVR sepanjang 2023 menimpa sektor kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh yang tergerus sebesar 7,7 persen menjadi Rp 25,1 triliun dibandingkan pada 2022 sebesar 27,2 triliun. Sementara penjualan di sektor makanan dan minuman cenderung stabil di mana pada 2023 penjualannya mencapai 13,46 triliun sedangkan pada 2022 sebesar 13,96 triliun.
Presiden Direktur Terpilih PT Unilever Indonesia, Tbk Benjie Yap, berkomitmen untuk terus memperkuat fundamental bisnis sebagai prioritas sepanjang 2023.
“Ini terbukti pada kuartal III-2023, bisnis kami mulai tumbuh dengan mencatatkan kenaikan penjualan domestik sebesar 3,3 persen, didorong oleh pertumbuhan volume dasar yang positif sebesar 4,3 persen,” jelas Benjie dalam keterangan resminya, Rabu 7 Pebruari 2024.
Walaupun, momentum positif berlanjut hingga Oktober 2023, Benjie mengungkapkan, pada November dan Desember 2023, UNVR terdampak pergeseran sentimen akibat situasi geopolitik yang menyebabkan penjualan domestik tahun tutup buku perseroan di 2023 menjadi minus 5,2 persen.
“Namun, upaya konsisten kami untuk menavigasi krisis ini telah mulai menunjukkan kemajuan pada Januari 2024. Ke depan, kami tetap berkomitmen fokus pada pertumbuhan jangka panjang dengan secara konsisten melaksanakan lima prioritas strategis kami,” imbuh dia.
Adapun, lima strategi prioritas yang akan dijalankan perseroan pada tahun ini meliputi penguatan dan unlock potensi dari brand-brand utama. Kemudian, memperluas portofolio ke premium dan value segmenet, membangun execution powerhouse, memimpin kapabilitas transformasional, dan terakhir menempatkan prinsip keberlanjutan sebagai inti dari perseroan, pungkas Benjie.