Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Sepekan Perdagangan Saham Di BEI, Indeks Saham Terkoreksi 0,19 Persen

Sepekan Perdagangan Saham Di BEI, Indeks Saham Terkoreksi 0,19 Persen

MarketNews.id Sepanjang pekan ketiga Januari 2024, seluruh indikator perdagangan saham alami peningkatan kecuali Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) alami pelemahan sebesar 0,19 persen jadi 7.241. Pekan ini, bursa diperkirakan akan kembali atraktif walaupun aksi ambil untung tetap terjadi yang membuat bursa bergerak stagnan.

Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) mengalami kenaikan 9,2 persen menjadi Rp10,68 triliun dari Rp9,78 triliun per hari pada sepekan sebelumnya.

Berdasarkan data perdagangan yang dikutip Minggu 21 Januari 2024, kinerja positif transaksi saham selama sepekan terakhir juga tercermin pada data rata-rata volume transaksi harian yang mencapai 18,25 miliar saham atau meningkat 8,57 persen dibandingkan dengan sepekan sebelumnya 16,81 miliar saham per hari.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian tercatat meningkat 1,68 persen menjadi sebanyak 1.235.025 kali dari 1.214.622 kali transaksi per hari pada sepekan sebelumnya.

Namun, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada penutupan perdagangan Jumat 19 Januari 2024 berakhir di level 7.227 atau setara dengan pelemahan 0,19 persen dibandingkan posisi akhir pekan sebelumnya, yakni 7.241.

Adapun nilai kapitalisasi pasar di BEI pada penutupan perdagangan akhir pekan tercatat Rp11.420,46 triliun atau lebih tinggi 0,6 persen dibandingkan posisi market cap akhir pekan sebelumnya Rp11.352,54 triliun.

Pada perdagangan Jumat 19 Januari 2024, investor asing terpantau mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp402,57 miliar. Namun selama tiga pekan pertama tahun ini, investor asing masih mencatatkan nilai beli bersih Rp6,32 triliun.

Selama sepekan perdagangan, BEI menerima satu pencatatan perdana saham, yakni PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH). Bursa juga menerima pencatatan Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan yang diterbitkan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).

Selain itu, BEI menerima pencatatan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahap II-2024 senilai Rp279,63 miliar yang diterbitkan oleh PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) dan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Tahap III-2024 yang diterbitkan PT Medco Power Indonesia.

Dengan adanya pencatatan surat utang tersebut, maka jumlah obligasi dan sukuk yang tercatat di 2024 sebanyak enam emisi dari lima emiten, dengan jumlah nila emisi Rp5,81 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI mencapai 546 emisi, dengan nilai nominal outstanding Rp461,6 triliun dan USD32,362 juta, yang diterbitkan oleh 128 emiten.

Adapun jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 186 seri, dengan nilai nominal Rp5.726,74 triliun dan USD502,10 juta. Efek Beragun Aset (EBA) yang tercatat di BEI sebanyak sepuluh emisi senilai Rp3,25 triliun.

Check Also

Beroperasinya Batubara Metalurgi Dan Raihan Pendanaan Dari BNI Buat CUAN Diburu

MarketNews.id- Manajemen Petrindo Jaya Kreasi,  emiten perusahaan tambang baru bara milik Prajogo Pangestu menduga kabar …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *