Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Empat Emiten Dari Grup Konglomerasi Tersingkir Dari Indeks LQ45 Periode Feb- Juli 2024

Empat Emiten Dari Grup Konglomerasi Tersingkir Dari Indeks LQ45 Periode Feb- Juli 2024

MarketNews.id Jadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Emiten, merupakan suatu kebanggaan tersendiri buat pemilik dan pengelola perusahan. Apalagi bila emiten tersebut masuk dalam kelompok saham LQ45, yakni kelompok emiten yang memiliki kinerja terukur dan dapat dijadikan salah satu alat ukur untuk menilai kinerja suatu perusahaan.

Empat saham dari empat grup papan atas nasional tersengat sentimen negatif dari hasil evaluasi periodik indeks LQ45 periode 1 Februari-31 Juli 2024, sementara itu saham PT Mitra Pack Tbk (PTMP) yang masuk menjadi konstituen LQ45 mampu melenggang optimistis ke batas auto-rejection atas (ARA).

Pada perdagangan hari ini 26 Januari 2024, saham PTMP terpantau berhasil melesat hingga ke level ARA di posisi 284 atau melonjak 24,56 persen dibandingkan posisi penutupan kemarin. Nilai transaksi saham yang dicatatkan di Papan Pengembangan ini tercatat sebesar Rp69,57 miliar.

Adapun volume transaksi PTMP tercatat sebanyak 262,58 juta saham dan frekuensi transaksi sebanyak 54.774 kali. Dengan posisi saham di level 284, maka saat ini nilai kapitalisasi pasar dari saham yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Maret 2023 tersebut menjadi Rp900,05 miliar.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan empat saham yang didepak dari indeks LQ45, yakni saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). Keempat saham dari Grup Barito, Saratoga Group, Indika Group dan Grup Emtek terpantau melorot ke zona merah.

Seperti diketahui, BEI mengumumkan bahwa hasil evaluasi sejumlah indeks yang dilakukan pada bulan ini telah mengeliminasi TPIA, TBIG, INDY dan SCMA sebagai konstituen indeks LQ45.

Sebagai penggantinya, BEI memasukkan PTMP yang per 30 September 2023 hanya memiliki aset Rp236,9 miliar, serta saham MBMA, MTEL dan PGEO.

Hingga penutupan perdagangan hari ini, TPIA berada di level 5.400 atau melemah 2,26 persen, dengan nilai transaksi mencapai Rp542,41 miliar dan market cap mencapai Rp467,16 triliun. Saham TBIG berakhir di level 1.950 atau terkoreksi 1,27 persen, dengan nilai transaksi Rp19,64 miliar dan market cap Rp44,18 triliun.

Sementara itu, INDY ditutup pada level 1.370 atau melorot 3,18 persen, dengan nilai transaksi Rp17,36 miliar dan market cap sebesar Rp7,14 triliun. Adapun SCMA berakhir di level 154 atau terpuruk 3,14 persen, dengan nilai transaksi Rp12,73 miliar dan market cap Rp11,39 triliun.

Check Also

Akuntan Ragukan Kelangsungan Usaha BATA, Lantaran Utang Yang Menumpuk

MarketNews.id- Akuntan Publik penelaah laporan keuangan semester I 2024 Sepatu Bata (BATA) mengungkapkan, keraguan kelangsungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *