MarketNews.id Antrian calon emiten yang jumlahnya sudah lebih dari 25 perusahaan, dipastikan tidak semuanya dapat dicatatkan dalam tahun 2023 ini.
Hingga memasuki pekan kedua bulan Desember, baru satu emiten yang dicatatkan sebagai emiten ke 79 tahun ini. Masih ada sekitar 26 emiten lagi yang sudah masuk pipeline Bursa Efek Indonesia (BEI). Besar kemungkinan calon emiten ini baru akan mencatatkan sahannya di Awal 2024.
Perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor umum, PT Asri Karya Lestari Tbk ( ASLI ), berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan nilai emisi maksimal Rp162,5 miliar, yang sebagian besar akan dimanfaatkan untuk memperkuat modal anak usaha.
Berdasarkan Prospektus Awal terkait rencana IPO ASLI yang diterbitkan di Bekasi, Selasa 12 Desember 2023, perseroan berencana melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 1,25 miliar saham bernilai nominal Rp50 per lembar atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Adapun harga penawaran awal (book building) ditetapkan sekitar Rp100-130 per saham, sehingga melalui aksi korporasi ini ASLI bisa mengantongi dana masyarakat berkisar Rp125 miliar sampai Rp162,5 miliar. Pada pelaksanaan IPO ini, manajemen ASLI menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi Efek.
Perlu diketahui, periode book building berlangsung mulai hari ini hingga 18 Desember 2023 dan diharapkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa diperoleh pada 27 Desember 2023.
Sementara itu, pelaksanaan IPO diperkirakan bisa berlangsung pada 29 Desember 2023-3 Januari 2024 dan pencatatan saham di BEI diharapkan pada 5 Januari 2024.
Dana hasil IPO,setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan sebesar 50,79 persen akan dimanfaatkan untuk setoran modal kepada anak perusahaan ASLI , yakni PT Bumi Prima Konstruksi dan PT Manyar Perkasa Mandiri. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk modal kerja ASLI .