MarketNews.id Bisnis Obat dan turunannya sepanjang tahun 2023, diperkirakan masih tumbuh walau pertumbuhannya alami penurunan bila dibandingkan tahun 2022 lalu.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dalam sembilan bulan pertama tahun ini, justru alami penurunan pertumbuhan usaha. Dimana sebelumnya KLBF proyeksikan penjualan tumbuh sekitar 12-15 persen, justru diturunkan jadi 5-7 persen.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) memproyeksikan, total penjualan di sepanjang 2023 hanya bertumbuh sekitar 5-7 persen dibanding capaian pada Tahun Buku 2022 yang sebesar Rp28,93 triliun, sedangkan laba per saham pada tahun ini diperkirakan merosot 12-15 persen.
“Pertumbuhan penjualan bersih di 2023 sekitar 5-7 persen, sedangkan EPS (laba per saham) 12-15 persen,” kata Corporate Secretary and Investor Relation Manager KLBF, Syeren Amanda saat Public Expose Live 2023, Selasa 28 Nopember 2023.
Sebagaimana diketahui, pada awal tahun ini KLBF sempat menarget pertumbuhan penjualan sekitar 13-15 persen. Sementara itu, selama sembilan bulan pertama tahun ini perseroan mencatatkan total penjualan Rp22,56 triliun atau bertumbuh 6,52 persen (y-o-y).
Adapun laba bersih KLBF untuk periode Januari-September 2023 hanya senilai Rp2,06 triliun atau anjlok 17,27 persen (y-o-y). Sedangkan, laba per saham pada Kuartal III-2023 tercatat Rp44,39 per lembar atau melorot 16,92 persen dibanding per Kuartal III-2023 yang sebesar Rp53,43 per saham.
Syeren menyebutkan, EPS KLBF hingga akhir 2023 diperkirakan menurun sekitar 12-15 persen dibanding posisi per 31 Desember 2022 yang sebesar Rp72,71 per saham. Adapun dividend payout ratio diperkirakan 45-55 persen dari laba bersih Tahun Buku 2023.
“Dengan outlook ini, kami yakin dapat bertumbuh di atas kondisi pasar dan juga melakukan pengelolaan modal kerja maupun operasional. Kami juga akan secara konsisten memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham,” ujar Syeren.