MarketNews.id Sepekan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) berjalan dengan ketat. Indeks saham menguat 0,56 persen dan kapitalisasi pasar naik jadi Rp10. 562 triliun atau menguat 2,99 persen.
Masih bergeraknya dinamika pasar sepanjang pekan ini, akibat pasar global yang terpengaruh konflik Palestina dan Israel yang berdampak pada harga migas dan perkiraan kenaikan tingkat bunga.
Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 9-13 Oktober 2023, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) tercatat menurun 2,04 persen menjadi Rp10,11 triliun dari Rp10,32 triliun per hari pada sepekan sebelumnya.
Berdasarkan data perdagangan saham di BEI yang dikutip Jum’at 13 Oktober 2023, perlambatan kinerja selama sepekan terakhir juga tercermin dari penurunan rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 3,04 persen menjadi 1.197.523 kali dibanding sepekan sebelumnya yang sebanyak 1.235.080 kali per hari.
Namun demikian, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan tercatat meningkat 7,66 persen menjadi 19,51 miliar saham dari 18,12 miliar saham per hari pada sepekan sebelumnya.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada penutupan perdagangan di akhir pekan ini berada di level 6.926 atau menguat 0,56 persen dibanding saat penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya di posisi 6.888.
Dengan adanya penguatan IHSG ke level 6.926, maka nilai kapitalisasi pasar di BEI pada akhir pekan ini menjadi Rp10.562 triliun atau meningkat 2,99 persen dari Rp10.255 triliun pada akhir pekan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat 13 Oktober 2023, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp149,44 miliar. Sepanjang tahun ini yang berakhir 13 Oktober 2023, investor asing telah mencatat nilai jual bersih mencapai Rp5,2 triliun.
Selama sepekan terakhir, BEI menerima pencatatan perdana atas lima saham, yakni dilakukan oleh PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Pulau Subur Tbk (PTPS), PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK), PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) dan PT Logisticsplus International Tbk (LOPI).