Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Laba Bank BCA Melesat 25,8 Persen Jadi Rp36, 4 Triliun Di Kuartal III 2023

Laba Bank BCA Melesat 25,8 Persen Jadi Rp36, 4 Triliun Di Kuartal III 2023

MarketNews.id Selama sembilan bulan pertama tahun ini, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 21,3 persen (yoy) menjadi Rp55, 9 triliun. Pendapatan selain bunga tumbuh 9,7 persen (yoy) menjadi Rp 18,3 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 7,7 persen (yoy) . Sedangkan pendapatan operasional sebesar Rp 74,2 triliun, naik 18,2 persen (yoy) . Seiring dengan peningkatan kualitas aset biaya provisi turun Rp1,6 triliun dibanding tahun lalu.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak membukukan peningkatan total kredit sebesar 12,3 persen (yoy) per September 2023. Sedangkan, laba bersih perseroan dan entitas anak tumbuh 25,8 persen (yoy) mencapai Rp36,4 triliun di sembilan bulan pertama di 2023, didorong oleh pertumbuhan volume kredit di semua segmen, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Solidnya peningkatan kredit salah satunya didorong oleh pelaksanaan BCA Expo 2023 di kuartal ketiga tahun ini, melanjutkan kesuksesan BCA Expoversary 2023 pada Februari lalu.

“Kami melihat permintaan kredit konsumer yang masih solid, tercermin dari pelaksanaan dua kali expo di tahun ini yang mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp46 triliun, atau meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan capaian tahun 2022,” kata Presiden Direktur BBCA, Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Kamis 19 Oktober 2023.

Per September 2023, kredit BBCA tumbuh dua digit hampir di seluruh segmen. Kredit UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, yaitu naik 16,4 persen (yoy) menjadi Rp104,8 triliun. Sementara itu, kredit korporasi tumbuh 12,2 persen (yoy) mencapai Rp343,5 triliun, dan kredit komersial naik 6,5 persen YoY mencapai Rp121 triliun.

Di segmen kredit konsumer, KPR tumbuh 11,5 persen (yoy)menjadi Rp117,9 triliun, dan KKB naik 22,1 persen (yoy) menjadi Rp53,5 triliun.
Saldo outstanding kartu kredit dan pinjaman individu juga tumbuh 15,3 persen (yoy) menjadi Rp15 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 14,4 persen (yoy) menjadi Rp189,6 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,3 persen (yoy) menjadi Rp766,1 triliun.

Sehubungan dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BBCA tumbuh 11,9 persen (yoy) menjadi Rp193,2 triliun, atau berkontribusi hingga 25 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.

“BCA berkomitmen untuk senantiasa mendukung upaya penurunan emisi karbon di Indonesia. Pada hari peluncuran Bursa Karbon Indonesia, BCA melakukan pembelian unit karbon sebanyak 71.500 ton CO2. Selain itu, BCA menyalurkan sustainability-linked loans senilai Rp319 miliar per September 2023, sebagai upaya kami untuk mendukung debitur dalam menjalankan praktik bisnis berkelanjutan,” papar Jahja.

Seiring dengan pemulihan bisnis debitur, portofolio kredit yang direstrukturisasi terus mencatat perbaikan, yang tercermin dari menurunnya rasio loan at risk (LAR) ke 7,6 persen di sembilan bulan pertama di 2023, dibandingkan 11,7 persen di tahun sebelumnya.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 2 persen di sembilan bulan pertama tahun 2023, turun dari 2,2 persen di tahun sebelumnya.

BBCA senantiasa memiliki pencadangan yang memadai, dengan rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang kokoh, masing-masing sebesar 226,9 persen dan 66,6 persen. Di sisi pendanaan, CASA naik 4,7 persenn (yoy) mencapai Rp869,8 triliun per September 2023, berkontribusi hingga sekitar 80 persen dari total dana pihak ketiga.

Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 6,2 persen (yoy) menjadi Rp1.089 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 7,2 persen (yoy) menjadi Rp1.381 triliun.

Solidnya pendanaan CASA sejalan dengan peningkatan aktivitas perbankan transaksi, serta pertumbuhan basis nasabah secara konsisten. Pada sembilan bulan pertama 2023, total volume transaksi BCA naik 26,8 persen (yoy) mencapai 22 miliar transaksi.

Kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, tumbuh sebesar 43,4 persen (yoy). Sementara itu, jumlah rekening nasabah mencapai 38,8 juta per September 2023, atau naik 17,1 persen (yoy).

“Terkait aplikasi myBCA yang dipersiapkan menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi masa depan, BCA telah menambahkan fitur Paylater BCA yang merupakan fasilitas kredit untuk alternatif pembayaran melalui scan QRIS ,” ujar Jahja.

Check Also

PT Bursa Efek Indonesia Kembali Gelar CSR Di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB)

MarketNews.id Bursa Efek Indonesia (BEI), bersama anak usaha kembali gelar Corporate Sosial Responsibility (CSR) kali …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *