Home / Corporate Action / Pemerintah Optimistik Target TKDN Kendaraan Listrik 60 Persen Di 2024 Terpenuhi

Pemerintah Optimistik Target TKDN Kendaraan Listrik 60 Persen Di 2024 Terpenuhi

MarketNews.id Minat membangun ekosistem kendaraan listrik dari mancanegara di Indonesia terus menggebu. Indonesia jadi pilihan diantaranya karena sumber bahan baku baterai listrik yang jadi komponen utama kendaraan listrik banyak tersedia.

Sayangnya, menggebunya produsen kendaraan listrik memproduksi kendaraan ini , belum diikuti oleh besarnya minat konsumen terhadap kendaraan listrik lantaran harga yang masih tinggi. Belum lagi soal ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri TKDN pada kendaraan listrik lebih dari 40 persen saat ini akan ditingkatkan jadi 60 persen di 2024.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis target tingkat komponen dalam negeri kendaraan listrik produksi domestik, baik roda dua atau empat, pada 2024 akan tercapai. 

Pemerintah menargetkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk kendaraan listrik pada 2024 mencapai 60 persen. Hal tersebut mengacu pada Permenperin No.6/2022 tentang Spesifikasi Peta Jalan Pengembangan dan Ketentuan Penghitungan Nilai TKDN KBLBB.

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif menilai bahwa pelaku industri otomotif Indonesia bisa mencapai target TKDN pada 2024. Namun, menurutnya, yang menjadi tantangan dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia justru sebenarnya terletak pada permintaan pasar yang saat ini belum masif.

“Kita optimistis lah itu bisa [TKDN 60 persen], sebenarnya masalahnya bukan di situ tapi ini masyarakatnya belum terinformasi dan meyakinkan investor agar mau investasi,” ujarnya saat bertemu awak media, dikutip Jumat 2 Juni 2023.

Kemudian, pemerintah juga akan mengevaluasi kinerja penjualan kendaraan listrik di Indonesia agar sesuai dengan visi dari Perpres 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Febri berharap produksi kendaraan listrik lokal bisa meningkat tahun ini sehingga dapat memberikan efek berganda ke industri otomotif lokal dan bisa menjadi pemasok global untuk industri baterai dan kendaraan listrik.

“Kita evaluasi dulu, kita lihat performa penjualan dan disandingkan ke Perpres 55. Kita tentu inginnya begitu motor energi ini listrik banyak diproduksi di Indonesia, kita kejar nilai tambah dan multiplier effect-nya. Ke depan, kalau terus maju, kita dapat masuk rantai pasok industri kendaraan listrik global,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu pemain mobil listrik, Wuling Motors bakal menggunakan baterai buatan lokal untuk line up produk mobil listriknya pada 2024.

Brand and Marketing Wuling Motors Dian Asmahani mengatakan bahwa saat ini baterai kendaraan listrik Wuling sedang tahap lokalisasi. Nantinya, Wuling akan menggandeng perusahaan baterai, Gotion untuk memproduksi baterai EV.

“Ada roadmap dari pemerintah untuk EV-EV disini dan minimum TKDN-nya berapa. Kalau roadmap tahun ini dan dan tahun lalu kan minimal 40 persen, dan kami achieve 40,3 atau 40,4 persen. Nah, beberapa tahun ke depan disarankan [pemerintah] akan meningkat lagi TKDN-nya dan salah satu strategi kami untuk menyambut hal itu adalah kami akan berupaya untuk melokalisasi baterai dengan Gotion,” tutur Dian beberapa waktu lalu.

Check Also

Pasar Modal Indonesia Kembali Salurkan Bantuan Untuk Lingkungan Dan Pendidikan

MarketNews.id-Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *