MarketNews.id PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), sepanjang tiga bulan pertama tahun ini mampu mencatat kinerja positif lantaran mampu meningkatkan penjualan dan menekan beban penjualan dan pemasaran serta beban umum dan administrasi. Meskipun peningkatan laba yang diperoleh relatif tipis sebesar 3,04 persen, emiten farmasi ini mampu mendulang peningkatan laba sebesar 1,78 persen jadi Rp300, 28 miliar.
Pada Kuartal I-2023, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan laba bersih senilai Rp300,28 miliar atau bertumbuh tipis sebesar 1,78 persen dibanding capaian di Kuartal I-2022 yang senilai Rp295,04 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Selasa 2 Mei 2023, penjualan SIDO selama tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp907,3 miliar atau mengalami kenaikan 3,04 persen dibanding periode yang sama di 2022 sebesar Rp880,49 miliar.
Namun demikian, beban pokok penjualan SIDO di Kuartal I-2023 melambung hingga 7,07 persen (year-on-year) menjadi Rp424,11 miliar. Sehingga, laba bruto selama tiga bulan pertama tahun ini terperosok 0,25 persen (y-o-y) menjadi Rp483,19 miliar.
Adapun jumlah laba usaha selama tiga bulan pertama di 2023 tercatat Rp369,54 miliar atau mengalami kenaikan 0,66 persen (y-o-y). Peningkatan laba usaha ini terutama dipengaruhi oleh kemampuan perseroan dalam menekan beban penjualan dan pemasaran hingga 10,07 persen (y-o-y) menjadi Rp76,6 miliar.
Sedangkan, beban umum dan administrasi selama tiga bulan pertama tahun ini hanya Rp44,28 miliar atau menurun 1,75 persen (y-o-y). Selain itu, pada pos pendapatan lain-lain di Kuartal I-2023, SIDO mencatatkan kenaikan 9,38 persen (y-o-y) menjadi Rp16,21 miliar.
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan SIDO di Kuartal I-2023 meningkat 0,8 persen (y-o-y) menjadi Rp380,22 miliar, karena terbantu oleh kenaikan penghasilan keuangan dan penurunan biaya keuangan selama tiga bulan pertama tahun ini.
Dengan adanya beban pajak penghasilan di Kuartal I-2023 yang sebesar Rp79,94 miliar, maka laba bersih periode berjalan yang dicatatkan SIDO menjadi Rp300,28 miliar atau bertumbuh 1,78 persen (y-o-y).
Per 31 Maret 2023, total ekuitas SIDO tercatat turun 11,11 persen menjadi Rp3,12 triliun dari posisi per 31 Desember 2022 yang mencapai Rp3,51 triliun. Sedangkan, jumlah liabilitas hingga akhir Kuartal I-2023 tercatat Rp1,1 triliun atau naik 91,47 persen dari Rp575,97 miliar pada akhir Desember 2022.
Seperti diketahui, lonjakan kewajiban SIDO hingga 11,11 persen tersebut semata-mata dipengaruhi oleh adanya utang dividen per 31 Maret 2023 atas jumlah dividen yang diumumkan pada 29 Maret 2023 dan dibayarkan pada 28 April 2023.