Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Laba Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Naik 11 Persen Jadi USD2,12 Juta Di Kuartal I 2023

Laba Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Naik 11 Persen Jadi USD2,12 Juta Di Kuartal I 2023

MarketNews.id Meningkatnya produksi emas hingga 96 persen jadi 79 kilogram dan naiknya harga emas berdampak pada naiknya pendapatan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) hingga 96 persen jadi USD5,8 juta, membuat laba bersih perseroan meningkat jadi USD2,12 juta Di kuartal pertama 2023. Menilik laba yang diraih BRMS di Akhir 2022, perkiraan laba yang akan dihasilkan di 2023 diperkirakan akan lebih tinggi dari laba tahun 2022 lalu dengan asumsi pabrik kedua sudah beroperasi.

Selama tiga bulan pertama tahun ini, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membukukan laba bersih sebesar USD2,12 juta atau bertumbuh 11 persen dibanding periode yang sama di 2022 senilai USD1,91 juta.

Menurut Direktur Utama & CEO dari BRMS, Agus Projosasmito dalam siaran pers yang dilansir di Jakarta, Jumat 14 April 2023 pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan di Kuartal I-2023 sebesar 96 persen (year-on-year) menjadi USD5,8 juta.

Agus mengatakan, selama tiga bulan pertama tahun ini perseroan membukukan produksi emas seberat 79 kilogram atau melambung 92 persen dibanding periode yang sama di 2022 yang seberat 41 kilogram.

“Ada dua faktor yang mendorong kinerja keuangan perusahaan yang semakin membaik. Pertama, kenaikan produksi emas kami dari periode yang sama di tahun lalu. Kami berharap pabrik emas yang kedua di Palu akan terus meningkatkan produksinya
secara bertahap sampai mencapai kapasitas penuh di pertengahan tahun ini,” paparnya.

Faktor kedua, lanjut Agus, peningkatan harga jual emas juga berkontribusi terhadap kinerja keuangan BRMS yang semakin membaik.
Anak usaha BRMS, yaitu PT Citra Palu Minerals (CPM) baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik emas kedua di Palu, dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari di November 2022. Pabrik ini diharapkan dapat beroperasi dengan kapasitas penuh 4.000 ton bijih per hari di pertengahan 2023.

Selain pabrik baru tersebut, ujar Agus, CPM juga sudah menjalankan pabrik lainnya dengan kapasitas 500 ton bijih per hari di Palu. Saat ini CPM mengoperasikan cadangan mineral sebesar 22 juta ton bijih dan sumber daya mineral sebesar 28 juta ton bijih, dengan rata-rata kandungan emas 2,4 g/t di Palu.

Dengan terus bertambahnya pabrik baru, tentunya jumlah produksi diharapkan ikut bertambah dan laba pun ikut meningkat.

Lebih jauh Agus menyatakan, tambahan cadangan dan sumber daya mineral tersebut akan meningkatkan umur produksi dari tambang emas perseroan di Poboya, Palu. Ia juga berharap ada peningkatan produksi emas di tahun 2023 dari pabrik emas kedua perseroan di Palu yang baru diselesaikan pada akhir 2022.  

“Kenaikan produksi emas tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan kami di tahun ini,” ujarnya.

Sementara itu, volume bijih yang diproses akan meningkat di kisaran 1.000 ton sampai dengan 2.000 ton bijih per hari di kuartal I-2023. Lalu untuk proses maksimal di angka 4.000 ton bijih per hari pada April 2023 dan seterusnya.

BRMS juga memasang asumsi utilisasi di angka 80% dari total kapasitas 4.000 ton per hari. Angka ini memperhitungkan sejumlah aspek seperti maintenance hingga pergantian spare part selama pengoperasian.

Check Also

INPP Jual 36,7 Persen Saham Kepada Hankyu Hanshin Properti Senilai Rp652, 65 Miliar

MarketNews.id- Indonesian Paradise Property(INPP) telah menjual 149.019.892 lembar atau   36,7 persen porsi kepemilikan saham pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *