Home / Korporasi / BUMN / PT Bukit Asam Optimistik Raih Kinerja Positif Di Saat Tren Penurunan Harga Batubara

PT Bukit Asam Optimistik Raih Kinerja Positif Di Saat Tren Penurunan Harga Batubara

MarketNews.id Terus menurunnya harga batubara dunia sempat membuat khawatir emiten batubara tidak terkecuali buat PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Pelemahan harga batubara diantaranya disebabkan menurunnya tensi konflik Rusia-Ukraina termasuk membaiknya hubungan antara China dan Australia. Para analis sepakat penurunan harga batubara akan terus berlangsung dan emiten batubara harus siap antisipasi penurunan harga ini.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyatakan telah siap menghadapi tren penurunan harga batubara demi menjaga performa bisnisnya.
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail membenarkan bahwa saat ini tren pelemahan harga batubara terus terjadi lantaran kondisi geopolitik global mengalami penurunan tensi. Hal itu berdampak pada kelangsungan jual beli komoditas global termasuk batubara.

“Hubungan antara China dan Australia kini membaik, kemudian perang antara Rusia dan Ukraina meski masih berlanjut tapi dampak musim dingin bisa diatasi, lalu ada berbagai faktor geopolitik dan fluktuasi pasar yang juga terjadi,” ujar Arsal dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 9 Maret 2023.

Berdasarkan berbagai analisis itu, manajemen PTBA memperkirakan tren penurunan harga batubara masih akan berlanjut. Oleh sebab itu sejak jauh-jauh hari perseroan telah mempersiapkan diri dengan terus mengoptimalkan efisiensi bisnis dan diversifikasi usaha.

“Langkah kami berkelanjutan, kami fokus pada efisiensi dan penetrasi pasar sehingga kami yakin meski harga terkoreksi kami akan menjaga kinerja di tahun 2023,” sambungnya.

Seperti diketahui, anggota holding BUMN pertambangan MIND ID berhasil membukukan laba bersih senilai Rp12,6 triliun pada tahun 2022 yang merupakan capaian tertinggi sepanjang sejarah perseroan.Laba tersebut naik 159 persen year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp7,9 triliun pada tahun 2021.

Dia menyampaikan pencapaian laba bersih ditopang oleh pendapatan yang tumbuh 146 persen yoy mencapai Rp42,6 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp29,3 triliun pada tahun 2021.

Sedangkan total aset perseroan mencapai Rp45,4 triliun per 31 Desember 2022, atau tumbuh 126 persen yoy dari sebelumnya sebesar Rp36,1 triliun pada tahun 2021.

Arsal menjelaskan kenaikan signifikan dari pendapatan dan laba bersih PTBA didorong oleh pemulihan ekonomi global maupun nasional, yang diikuti meningkatnya permintaan pada sektor batubara, serta kenaikan harga jual batu bara yang signifikan.

“Selain itu, juga perseroan selalu mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal,” ujar Arsal.

Selain itu, pihaknya menyampaikan ekspansi bisnis perseroan ke sektor energi baru dan terbarukan (EBT) terus bergulir. Menurutnya, PTBA terus melakukan transformasi melalui diversifikasi bisnis untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang terintegrasi dan berkelanjutan, dengan masuk ke bisnis EBT.

Salah satu wujud konkret PTBA dalam upaya pengurangan emisi karbon global, juga ditandai dengan sinergi bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam pengembangan PLTS berkapasitas 400 kilowatt-peak (kWp) di jalan tol Jasa Marga Group.

Lebih jauh Arsal menegaskan bahwa perseroan berkomitmen untuk terus menjaga kinerja positif di tengah berbagai tantangan dan kompetisi yang semakin tinggi. “Komitmen kami agar PTBA tetap bisa positif tapi apakah nanti kami bisa mencapai yang tertinggi lagi sepanjang sejarah (laba bersih) nanti kita lihat,” pungkasnya.

Check Also

INPP Jual 36,7 Persen Saham Kepada Hankyu Hanshin Properti Senilai Rp652, 65 Miliar

MarketNews.id- Indonesian Paradise Property(INPP) telah menjual 149.019.892 lembar atau   36,7 persen porsi kepemilikan saham pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *