MarketNews.id Beban pokok penjualan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) naik hingga 12,02 persen berdampak pada menurunnya laba kotor hingga 4,24 persen dan berakibat laba usaha turun hingga 21,88 persen. Meningkatnya beban usaha dan adanya kerugian perubahan nilai wajar aset biologis jadi salah satu faktor utama perusahaan pakan ternak ini alami penurunan laba bersih yang signifikan.
Sepanjang 2022, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) hanya mencatatkan laba bersih Rp1,42 triliun atau anjlok 29,7 persen (year-on-year), padahal penjualan meningkat 9,11 persen.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, Kamis 2 Maret 2023, total penjualan bersih JPFA di sepanjang 2022 mencapai Rp48,97 triliun atau mengalami kenaikan 9,11 persen dibanding setahun sebelumnya yang senilai Rp44,88 triliun.
Tapi, beban pokok penjualan JPFA untuk Tahun Buku 2022 tercatat melambung 12,02 persen (y-o-y) menjadi Rp41,29 triliun. Sehingga, laba bruto pada tahun lalu menjadi Rp7,68 triliun atau melorot 4,24 persen (y-o-y).
Untuk laba usaha, JPFA mendulang Rp2,75 triliun atau terpuruk hingga 21,88 persen (y-o-y). Penurunan laba usaha ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan beban penjualan dan pemasaran sebesar 9,04 persen (y-o-y) menjadi Rp1,81 triliun.
Ditambah lagi dengan adanya kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset biologis yang sebesar Rp11,86 miliar. Padahal, setahun sebelumnya JPFA bisa mencatatkan keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar aset biologis mencapai Rp32,23 miliar.
Sementara jumlah laba sebelum pajak penghasilan JPFA untuk Tahun Buku 2022 tercatat Rp1,95 triliun atau merosot hingga 30,11 persen dibanding pada 2021 yang sebesar Rp2,79 triliun.
Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di 2022 yang sebesar Rp463,6 miliar, maka laba tahun berjalan JPFA menjadi senilai Rp1,49 triliun atau lebih rendah dibanding setahun sebelumnya yang sebesar Rp2,13 triliun.
Sedangkan, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada Tahun Buku 2022 senilai Rp1,42 triliun atau anjlok 29,7 persen dibanding setahun sebelumnya yang sebesar Rp2,02 triliun.
Per 31 Desember 2022, total liabilitas JPFA tercatat membengkak 22,92 persen (y-o-y) menjadi Rp19,04 triliun. Sedangkan, jumlah ekuitas hingga akhir Desember 2022 senilai Rp13,65 triliun atau lebih tinggi dibanding posisi per akhir Desember 2021 yang senilai Rp13,1 triliun.