MarketNews.id Pasar modal Indonesia hingga bulan kedua tahun ini, menduduki posisi pertama dalam raihan dana publik atau pasar IPO paling aktif di Asia Tenggara dengan raihan dana IPO sekitar USD656 juta.
Menariknya pasar modal Indonesia ini juga terlihat dari antrian calon emiten yang jumlahnya lebih dari 50 perusahaan. Jumlah ini belum termasuk perusahaan yang akan IPO tapi belum masuk dalam daftar perusahaan yang sedang dalam proses IPO.
PT Amman Mineral Internasional, perusahaan tambang tembaga dan emas ke dua terbesar di Indonesia ini, dikabarkan akan lakukan IPO pada Semester kedua tahun ini dengan target perolehan dana publik sekitar USD1 miliar, terbesar kedua di pasar modal Indonesia setelah IPO Mitratel sebesar USD1,3 miliar.
PT Amman Mineral Internasional, penambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, sedang mempertimbangkan untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Dana yang ingin dihimpun dikabarkan akan mencapai USD1 miliar.
Sebuah sumber yang dikutip Bloomberg menyebutkan, Amman Mineral tengah bekerja dengan penasihat keuangan untuk mempersiapkan listing, yang kemungkinan akan dilakukan paruh pertama tahun ini.
Manajemen Amman Mineral masih terus mengevaluasi berbagai peluang dan opsi untuk pertumbuhan dan akan memutuskan opsi terbaik ketika kondisi dan waktu sudah matang, sebut perwakilan Amman menjawab pertanyaan Bloomberg. Namun dia menolak mengomentari rencana IPO.
Data yang dikumpulkan Bloomberg menunjukkan, jika benar IPO Aman Mineral akan menarik dana hingga USD1 miliar, maka akan menjadi IPO terbesar di Indonesia sejak penjualan saham Mitratel senilai USD1,3 miliar pada November 2021.
Bloomberg juga menyebutkan, bursa saham Indonesia telah menjadi pasar IPO paling aktif di Asia Tenggara sepanjang tahun ini, menjadi tuan rumah kesepakatan senilai sekitar USD656 juta. Bursa saham Thailand menjadi pasar tersibuk kedua di kawasan dengan penjualan saham perdana yang telah mengumpulkan USD216 juta hingga saat ini.
Indonesia dapat tetap menjadi pasar IPO yang kuat untuk listing besar tahun ini. PT Pertamina Geothermal Energy dijadwalkan mencatatkan saham perdana pada Jumat besok, setelah mengumpulkan dana Rp9,06 triliun rupiah (USD596 juta). PT Nusantara Sejahtera Raya, operator jaringan bioskop terbesar di Indonesia, Cinema XXI, juga sedang mempertimbangkan IPO yang dapat menghasilkan dana sebesar USD1,1 miliar, tulis Bloomberg.
Dalam situs resinya, Amman Mineral mengaku total 25.000 hektare area konsesi dengan produksi 17,5 miliar pound tembaga dan 23,9 juta ounce cadangan emas. Tambang Batu Hijau yang dikelola Amman Mineral di pulau Sumbawa, telah menghasilkan 8,78 miliar pound tembaga dan 8,7 juta ounce emas sejak mulai beroperasi pada tahun 2000.
Pada 2019 lalu, Amman Mineral telah menjajaki kemungkinan listing untuk lini bisnisnya PT Amman Mineral Nusa Tenggara, yang mengoperasikan Tambang Batu Hijau.