MarketNews.id Membeli di saat harga termurah, salah satu strategi dalam berinvestasi di saham. Terlebih yang melakukan adalah pemegang saham mayoritas. PT Visi Kota Indonesia (VKI) sebagai pemegang saham mayoritas PT Karya Bersama Anugrah Tbk (KBAG) melakukan aksi beli saham KBAG di harga Rp 49 Per saham sebanyak 10,49 persen. Dengan pembelian ini, PT VKI menambah kepemilikannya jadi 55,47 persen.
Seperti diketahui telah terjadi peningkatan kepemilikan saham signifikan oleh pengendali PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG), PT Visi Kota Indonesia, dari 44,98 persen menjadi 55,47 persen atau bertambah 10,49 persen.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen Perseroan lewat unggahan di situs Bursa Efek Indonesia pada Jumat 3 Pebruari 2023, penambahan itu terjadi pada 31 Januari lalu, saat Visi Kota Indonesia membeli sebanyak 750 juta lembar saham KBAG, sehingga kepemilikan yang semula sebanyak 3,21 miliar lembar menjadi 3,96 miliar lembar.
Pembelian saham dilakukan di harga Rp49/saham sehingga total dana yang dikeluarkan Visi Kota Indonesia sebesar Rp36,75 miliar. Dengan status kepemilikan langsung, Visi Kota Indonesia mengaku melakukan pembelian tersebut dengan tujuan investasi.
Biro Administrasi Efek PT Bima Registra terakhir kali mengunggah laporan bulanan kepemilikan efek KBAG pada 6 Oktober 2021, di mana dijelaskan bahwa per 30 September 2021, Visi Kota Indonesia memili 51,97 persen saham, Natalia 10,49 persen, dan publik 37,54 persen.
Perusahaan real estate, KBAG melakukan IPO pada 6 April 2020 dengan harga perdana Rp100/saham.
Data Redaksi menunjukkan, dalam perjalanannya, harga saham KBAG sempat bergerak di kisaran terbaik di Rp402 hingga Rp430 dan ditutup di level Rp422 pada 16 Juli 2020. Namun setelah itu terus merosot hingga menjadi saham tidur di harga Rp50 per saham di rentang Desember 2020 hingga Agustus 2021. Lalu, sedikit ada pergerakan antara 24 Agustus 2021 hingga 5 Januari 2022. Usai itu, hingga perdagangan 3 Februari 2023 kemarin, saham KBAG kembali pulas di Rp50 per saham.
Seperti diketahui KBAG ikut melirik peluang rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bagi peningkatan kinerja. Apalagi Emiten properti pengembang real estate ini memiliki berkonsep rumah hunian sederhana yang berbasis di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) melihat peluang bisnis atas pemindahan IKN di Penajam, Kalimatan Timur.
Manajemen KBAG menilai rencana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara Kaltim tersebut akan berdampak pada pertumbuhan permintaan kebutuhan residensial di Balikpapan. KBAG memiliki tanah di Balikpapan seluas 32.711 meter persegi (m²), yang saat ini masuk pembangunan tahap kedua dan ditargetkan selesai pada Mei 2023 mendatang.